Lalu ia dipanggil yayasan untuk dilantik di SMK 15 Taruna Padang Serai, Kota Bengkulu.
"Jadi kalau mengabdi itu ya karena memang pendidikan kita guru ya kewajiban kita. Mulai dari mengajar di sekolah pertama saya mengajar itu," ucap Hasyim.
Perjuangan untuk menuntut diangkat menjadi PPPK bukan Hasyim sendiri. Namun ada 524 orang guru honorer lainnya juga menyerukan hal serupa.
Apalagi, hingga saat ini juga belum ada jaminan bahwa mereka dapat mendapatkan haknya menjadi PPPK.
"Ya memang perjuangan ini panjang, apalagi saya akan pensiun. Tapi ini buat menyemangati kawan-kawan lain, untuk perjuangan hak kami," ungkapnya.
Baca juga: Jual Pupuk Subsidi secara Ilegal, Guru Honorer di Bondowoso Ditangkap
Juru bicara Guru honorer yang lulus PG seleksi PPPK 2021, Yuniana mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakpastian nasib mereka.
Apalagi, dua minggu lalu mereka sudah dijanjikan untuk solusi atas persoalan ini.
"Hasil audiensi terakhir itu, ada informasi kalau anggaran itu ada. Bahkan naik DAU itu jadi Rp 28,1 miliar, " sesal Yuniana, saat orasi di depan Kantor Gubernur Bengkulu, Senin.
Hal serupa juga disampaikan oleh guru honorer lainnya, Febi Saputra dari Kabupaten Mukomuko.
Ia bersama rekan-rekannya mengaku sangat membutuhkan kepastian dari pengangkatan PPPK.
Baca juga: Pencuri Laptop dan Ponsel Guru di Gresik Ditangkap, Hasil Curian Digunakan Beli Sepatu dan Jin
"Proses yang kami lalui tidak mudah, semua tahapan kami ikuti. Tapi kok tidak ada kepastian. Kami kecewa," ungkapnya.
Raut kecewa juga terlihat dari wajah para guru karena tak dapat bertemu dengan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Padahal menurut Yuniana, pihaknya berharap aksi unjuk rasa tersebut bisa memberikan titik terang akan nasib mereka.
"Ini belum direalisasikan, karena memang pak gubernur sedang dinas luar, itu yang disampaikan oleh pihak pemprov tadi. Harapan kita bisa diakomodir tahun ini. Kalau tidak bisa langsung putus di sini kami akan ke Kemenpan-RB," kata guru honorer Yuniana.
Baca juga: Pemkab Aceh Utara Hanya Punya Anggaran untuk Gaji Honorer 9 Bulan
Meskipun tidak dapat langsung bertemu dengan Gubernur Bengkulu, perwakilan massa unjuk rasa guru honorer melakukan audiensi bersama jajaran Pemprov Bengkulu.