BANDUNG, KOMPAS.com - Namanya Thadea Amirah Isaura. Ia mahasiswa Manajemen Universitas Islam Bandung (Unisba) angkatan 2019.
Meski masih muda, pahit manis dunia bisnis sudah menjadi bagian perjalanan hidupnya. Bahkan hingga kini ia tidak pernah percaya bisa ada di posisi sekarang.
Sebab bisnis kerajinan kulitnya sempat terpuruk.
Baca juga: Industri Kulit Garut Tembus Lineapelle Leather Fair 2022 di Milan Italia
Dikutip dari Tribun Jabar, Thadea memulai bisnisnya pada 2018. Sejak mulai, gejolak dalam berbisnis selalu ada. Kondisi ini diperparah pandemi Covid-19.
"Dari awal rintis sampai saat ini tuh jatuh bangun, buka toko tutup toko, agak patah semangat sih cuman pelan-pelan ngelanjut lagi, ternyata hasilnya sekarang," ucap Thadea, belum lama ini.
Ada beragam produk yang dihasilkan. Yakni jaket, tas, topi, sepatu, hingga aksesoris. Produk-produk tersebut diproduksi di kawasan Industri Kulit Sukaregang.
Tokonya yang bernama Tag Leather itu berlokasi di Jalan Ahmad Yani No 43, Garut, Jawa Barat.
Ia bahagia sekaligus bangga. Sebab pameran industri kulit tersebut terbilang bergengsi. Mereka menghadirkan produsen hingga kerajinan kulit kelas dunia dari berbagai negara.
Untuk acara di Milan, ia menyiapkan 15 produk berupa tas eco printing dan jaket two in one dengan material kulit dan batik.
Baca juga: Kisah Sukses Desainer Surabaya, Rancang Busana untuk Jennie Blackpink dan Selebritas Hollywood
Tas eco printing ini, sambung dia, salah satu produk unggulan karena pembuatannya lama dan rumit. Proses pembuatanya menggunakan tumbuhan asli.
Warna dari tumbuhan tersebut menempel dengan warna aslinya. Semua proses ini perlu ketelatenan dan memakan waktu lama.
“Saya sangat percaya diri, ternyata mereka sangat tertarik dengan produk eco print dan hand made (buatan kita), mereka sangat menghargai produk-produk eco friendly (ramah lingkungan) dan hand made yang kita bawa,” ujar Dhea saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Dari pameran tersebut, Dhea baru mengetahui pasar luar negeri sejak lama menunggu produk-produk kulit dari Indonesia tampil dalam pameran tersebut.
Bahkan, ada pengusaha kulit yang sudah mau pulang, begitu melihat stand Indonesia balik lagi dan masuk stand Indonesia.
“Dia bilang sudah tiga tahun datang ke pameran ini dan cari stand Indonesia, baru tahun ini ketemu stand Indonesia,” beber dia.
Selain apresiasi, Dhea mengaku, mendapat akses pasar ke Eropa setelah Duta Besar Italia dan Belanda memberi kesempatan untuk mengirim produk-produk kerajinan kulit buatannya.
Bahkan dari asosiasi kerajinan kulit Italia, Dhea mendapat fasilitas untuk mengikuti pameran kerajinan kulit dunia tahun depan di Amerika Serikat.
“Saat ke pabrik kulit di Italia yang memproduksi kulit untuk Gucci dan Hermes, tenyata kulit white blue-nya dari Indonesia. Makanya pas ikut pameran di sana, banyak yang tertarik. Oh ini Indonesia ya,” katanya menirukan pendapat para pengunjung stand Indonesia di pameran tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SOSOK Thadea Amirah Asal Garut, Wakili Indonesia di Ajang Industri Mode dan Desain Kulit di Italia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.