Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembuangan Bayi di Semarang Masih Ditahan, Bayi Diserahkan ke Neneknya

Kompas.com - 19/10/2022, 13:41 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bayi perempuan yang sempat menggegerkan warga Wologito Semarang Barat lantaran dibuang dalam kardus mie instan, kini diserahkan untuk dirawat neneknya, Yustina Suwarni.

Pasalnya kedua pelaku pembuangan bayi, ADA (42) dan DRM (32), masih ditahan kepolisian dan menjalani proses hukum.

Setelah sempat menerima perawatan di Rumah Sakit Wongsonegoro, Dinas Sosial Kota Semarang dan Polrestabes Semarang menyerahkan bayi yang diberi nama Gendis Gayatri itu ke kediaman neneknya.

Baca juga: Alasan Sejoli di Semarang Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Rumah Teman: Supaya Bisa Sering Melihat Anak Saya

“Kemarin setelah ditemukan warga, sempat diinfus sehari karena bayinya agak kuning,” tutur Kabid Perlindungan Sosial Dinsos Kota Semarang Rayahuningsih kepada Kompas.com, Selasa sore (18/10/2022).

Saat ini kondisi kesehatan Gendis telah membaik. Dinsos juga masih akan melakukan pemantauan lanjutan kepada bayi perempuan tersebut.

Pihaknya menambahkan, sekitar 50 warga menawarkan diri untuk mengadopsi bayi itu. Akan tetapi ia memprioritaskan untuk mengembalikan kepada orangtua sesuai permintaannya.

Dengan mengenakan baju tahanan, DRM menangis haru memeluk dan mencium sang buah hati di rumah ibunya.

Meski begitu, ia dan pelaku laki-laki harus tetap menjalani proses hukum akibat perbuatannya membuang sang buah hati.

Keduanya dijerat Pasal 76 B Jo Pasal 77 B UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak. Ancaman pidana penjara paling lama lima tahun dan atau denda paling banyak Rp 100 juta.

Baca juga: Sejoli Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Rumah Teman, Pelaku Rencanakan Aksi sejak Usia Kandungan 6 Bulan

Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi menyebut akan melakukan assesment kembali terhadap perkembangan situasi saat ini.

“Kita juga akan mempertimbangkan pertumbuhan bayi, karena memang bayi yang dilahirkan ini membutuhkan ASI yang mungkin harus segera diberikan ibunya kepada anak," katanya.

Di samping pemantauan lanjutan oleh Dinsos Semarang, pihaknya akan mempertimbangkan dampak dari aspek psikologis dan kemanusiaan.

Baca juga: Sejoli Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Rumah Teman yang Harapkan Momongan

Sebagai informasi, sebelumnya bayi yang sempat dibuang ini ditemukan warga di Jalan Taman Wologito RT 01 RW 06 Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat.

Terungkap, pelaku laki-laki merupakan mantan Ketua RT yang telah berkeluarga dan memiliki 2 anak dan bekerja di bengkel las. Ia diduga melakukan perselingkuhan dengan warga Ngaliyan tersebut.

Kedua pelaku yang merupakan warga Kota Semarang ini telah diamankan anggota Satreskrim Polrestabes Semarang, Kamis (13/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com