Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulap Limbah Pakaian Jadi Kerajinan, Kini Dibanjiri Pesanan Sampai Belanda

Kompas.com - 18/10/2022, 19:37 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah belasan tahun menggeluti dunia fesyen, Lyna Windiarti menyadari limbah dari produksi pakaiannya menumpuk.

Lalu muncul dorongan untuk bertanggung jawab mengolah limbahnya. Kumpulan kain perca miliknya pun disulap menjadi berbagai produk kerajinan yang ciamik.

Mulai dari hiasan rumah, sarung bantal, taplak meja, souvenir, hingga bedcover. Ia juga membuat aksesoris fesyen seperti topi dan rompi.

Baca juga: Baju Baru Lebaran, Pakar UNS: Waspadai Limbah Pakaian yang Meningkat

“Jadi perca sisa jahitan selalu saya kumpulkan sampai banyak, dan terpikirkan untuk mengolahnya lagi jadi produk baru,” tutur pemilik Double Eight Craft itu kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Awalnya melalui relasi pertemanan yang dimiliki, Lyna mengikuti pameran produk olahan perca miliknya di Kalimantan Selatan.

Alhasil Lyna langsung mendapat borongan pesanan suvenir sebanyak 2.000 pcs untuk ulang tahun Banjarmasin beberapa tahun lalu. Produknya justru melejit di luar Jawa terlebih dahulu.

Kemudian ia mulai mengikuti berbagai event pameran dan pelatihan. Lyna bergabung dalam kelompok UMKM tinggat kota dan provinsi.

Pada 2020 produknya lolos dalam UMKM Indonesia hingga masuk 100 besar. Di tahun berikutnya ia kembali terpilih sebagai peserta Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), program besutan Kemenparekraf untuk pelaku UMKM di Jateng.

Ia berkesempatan memamerkan puluhan produknya di stand AKI 2021. Keunikan produknya berhasil menarik perhatian Nur Asiah Uno. Sebuah wall hanging buatan Lyna dibungkus oleh istri Sandiaga Uno yang berkunjung di gedung PRPP kala itu.

Baca juga: Wanita Perancis Ini Sulap Limbah Pakaian Bekas Jadi Bata Dekoratif

Kompas.com juga berkesempatan menyaksikan proses produksi yang terletak di Jalan Sonokeling II, Plamongan Indah, Kota Semarang.

Mula-mula kain perca pilihan dicuci dan dipotong dengan ukuran 5-10 sentimeter. Lalu Lyna menyusun potongan kain sesuai pola, warna, dan konsep yang sudah dirancang olehnya.

Biasanya ia mengurutkan gradasi dan motif kain yang sesuai konsep untuk kemudian dijahit menjadi selembar kain.

“Yang lama itu proses desainnya, karena butuh inspirasi. Kain perca ini mau dibuat apa biar cantik,” kata Lyna.

Begitu tercerahkan dengan sebuah ide, eksekusi tak memakan banyak waktu bagi tangannya yang sudah lihai menggarap potongan perca dan quilting.

Selembar kain dari rangkaian perca tadi kemudian ditumpuk dan dijahit dengan selembar kain motif atau polos yang bukan dari perca.

Baca juga: Kiat Ayudia Bing Slamet dan Keluarga Kurangi Limbah Pakaian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com