Saat itu seorang pelaut Belanda bernama Jan Carstenszoon melihat puncak tersebut melalui teropong dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura.
Kemudian pada tahun 1962, untuk pertama kalinya tercatat adanya pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Jayawijaya.
Orang yang pertama kali mencapai puncak adalah Heinrich Harrer, yaitu seorang pria berkebangsaan Austria.
Selama pendakian Heinrich dibantu bersama tiga anggota ekspedisi lainnya, yaitu Russell Kippax, Albertus Huizinga, dan Robert Philip Temple.
Pendakian Gunung Jayawijaya dapat dilakukan via Ilaga dan Sugapa.
Berikut adalah urutan jalur pendakian Gunung Jayawijaya via Sugapa.
1. Timika - Sugapa, bisa ditempuh dengan pesawat twine otter berbaling-baling.
2. Sugapa - Suanggama, ditempuh dengan ojek dan dilanjutkan dengan trekking.
3. Suanggama - Jambusinga Camp (2.181 m dpl), ditempuh dengan trekking selama sekitar 8 jam.
4. Jambusinga Camp - Endasinga Camp (3.222 m dpl), ditempuh dengan trekking selama sekitar 9 jam.
5. Endasinga Camp - Ebay Camp (3.580 m dpl), ditempuh dengan trekking selama sekitar 7 jam.
6. Ebay Camp - Nasidome Camp (3.726 m dpl), ditempuh dengan trekking selama sekitar 7 jam.
7. Nasidome Camp - New Zealand Pass - Basecamp Danau-danau (4.261 m dpl).
8. Basecamp Danau-danau - Puncak Carstensz (4.884 mdpl)
Sebagai salah satu dari Indonesia Seven Summits dan World Seven Summits, menaklukkan puncak Gunung Jayawijaya menjadi salah satu incaran para pendaki baik lokal maupun internasional.