Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Teluk Tomini Dipicu Tekanan Lempeng Laut Sulawesi ke Lempeng Benua Mikro

Kompas.com - 18/10/2022, 11:43 WIB
Rosyid A Azhar ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Meskipun gempa tektonik yang mengguncang Teluk Tomini memiliki besaran 5 magnitudo, efek guncangannya tidak menimbulkan kerusakan berarti, bahkan tidak semua orang merasakannya.

Hal ini dikarenakan hiposenternya agak dalam sehingga tidak menimbulkan efek kerusakan di permukaan bumi.

“Gempa tadi malam dirasakan di wilayah tertentu dengan estimasi skala MMI sampai III. Kira-kira percepatan tanah maksimalnya sampai 1,4 gal. Gempa dikatakan merusak kalau skala intensitasnya sampai V MMI atau di atas 4,7 gal,” kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Hasan Arief, pada Selasa (18/10/2022).

Hasan mengatakan, pergerakan batuan di bawah lengan utara Pulau Sulawesi, lempeng samudera Laut Sulawesi bertabrakan dengan lempeng benua mikro lengan utara Sulawesi sejak 50 jutaan tahun lalu.

Baca juga: Gempa M 5,1 Guncang Teluk Tomini, Warga Kota Gorontalo: Kami Kaget

Saat ini, lempeng samudera Laut Sulawesi sudah menunjam ke dasar bumi hingga kedalaman 200 km sampai di mantel bumi.

Lempeng yang menunjam ini juga sering disebut slab subduksi.  

“Selama slab subduksi turun terus maka masih ada tekanan di wilayah zona interplate atau zone tumbukan dua lempeng, sehingga akan terus terjadi gempa bumi dan kalau lempengnya cukup elastis akan terus membentuk lipatan dan pegunungan yang memanjang seperti barisan pegunungan di Kabupaten Gorontalo Utara,” ujar Hasan Arief. 

Demikian pula yang terjadi di pertemuan lempeng samudra yang sudah memasuki mantel bumi. Ada proses pelelehan slab karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam bumi.

“Menurut beberapa teori slab, keadaan di mantel sana tidak memungkinkan adanya gempa karena slab menjadi sangat elastis. Namun, karena adanya panas yang terus-menerus maka slab yang tadinya membawa air/cairan berubah menjadi kering (dehidrasi) sehingga tidak lagi elastis, rapuh, dan terjadilah gempa-gempa kecil di kedalaman lebih dari 30 km,” ujar Hasan Arief.

Hasan Arief menambahkan, dengan melihat sejarah dan peta gempa di kawasan ini, gempa yang terjadi pada Senin malam kemarin memang sering terjadi pada waktu-waktu sebelumnya, bahkan dimungkinkan akan terjadi di masa depan selama subduksinya masih aktif menunjam.

 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Gorontalo Gandamana Matondang mengatakan, di kawasan Teluk Tomini sering terjadi gempa menengah, terutama di daerah Bolaang Uki.

“Teluk Tomini sering terjadi gempa, terutama di Bolaang uki, gempanya dengan kedalaman menengah,” kata Gandamana Matondang.

Gandamana Matondang menuturkan, ada 3 jenis gempa menurut kedalamannya, yaitu gempa dangkal yang hiposentrumnya pada 0-60 km, gempa menengah pada kedalaman 60-300 km, dan gempa dalam dengan hiposentrum berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.

“Gempa di selatan Gorontalo sering terjadi namun hanya bisa dirasakan, jarang menimbulkan kerusakan,” tutur Gandamana Matondang.

Baca juga: Keunikan Tradisi Walima dalam Peringatan Maulid Nabi di Gorontalo

Menurut Gandamana Matondang, Stasiun Geofisika selama ini terus menyebarluaskan informasi gempa baik yang dirasakan maupun tidak kepada masyarakat melalui berbagai media dan platform, sekolah lapang juga sudah dilakukan di daerah-daerah, dan akan terus membuat kegiatan ini.

“Informasi dan edukasi kami lakukan kepada masyarakat dan kolaborasi juga kami lakukan dengan pemangku kepentingan untuk menjalin sinergitas karena bencana gempa tidak bisa ditentukan,” ucap Gandamana Matondang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com