GORONTALO, KOMPAS.com – Warga Gorontalo dikagetkan dengan gempa bumi yang tiba-tiba menguncang wilayah Kota Gorontalo, Senin (17/10/2022) pukul 21.12 Wita. Gempa mengguncang saat warga sedang bersiap istirahat.
"Sedang enak-enak bersiap istirahat. Kami kaget ada guncangan, terasa sekali, apalagi suasana malam sudah hening," kata Nani warga Kota Gorontalo.
Ia mengaku berusaha untuk tenang. Selain itu, dia juga tidak membangunkan anggota keluarga yang lebih dulu istirahat sambil tetap waspada menunggu jika ada guncangan susulan. Namun setelah beberapa waktu dinanti tidak ada tanda-tanda gempa susulan.
Baca juga: 2 Gempa Beruntun Guncang Seram Bagian Timur, Warga Panik Berhamburan
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) merilis gempa ini terjadi di pantai selatan Bolaang Mongondow Selatan. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1.
“Episenter gempa terletak pada koordinat 0,04 derajat Lintang Utara dan 123,49 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 Km barat daya Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 133 km,” kata Daryono, Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam siaran persnya.
Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI. Lalu daerah Kota Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Taliabu dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 21.40 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock),” ujar Daryono.
Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh guncangan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.