KUPANG, KOMPAS.com - Kondisi 10 warga Desa Hauteas Barat, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dirawat di rumah sakit setempat usai mengonsumsi daging sapi mati, mulai membaik.
Informasi itu disampaikan Kepala Kepolisian Sektor Biboki Utara Ipda Rudy Soik, kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022) malam.
Baca juga: Konsumsi Daging Sapi Mati, 10 Warga NTT Keracunan
Menurut Rudy, korban yang mendapat perawatan mengeluhkan sakit yang sama, yaitu pusing, sakit perut, badan lemas, dan muntah- muntah.
"Semua korban sudah dirawat di Puskesmas Lurasik dan mendapat perawatan langsung oleh Dokter Jessy Mesah dan semua korban sudah membaik," kata Rudy.
Puskesmas Lurasik, lanjut Rudy, sudah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, untuk mengambil sampel daging sapi tersebut untuk mengetahui penyebab kematian sapi dan keracunan pada 10 warga tersebut.
Hingga kini, kata dia, pihaknya belum menerima hasil uji sampel dari Dinas Kesehatan setempat. Namun, dipastikan warga yang mengonsumsi daging sapi itu mengalami keracunan.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 warga Desa Hauteas Barat, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lurasik, usai mengonsumsi daging sapi yang telah mati.
"Mereka diduga keracunan daging sapi," ujar Rudy Soik kepada Kompas.com, Sabtu (15/10/2022) malam.
Rudy menuturkan, kejadian itu bermula ketika sapi milik seorang warga bernama Mikhael Tnese mati, setelah sempat terbaring lemah dan kejang-kejang.
Istri Mikhael Tnese yang pertama kali menemukan sapi itu, kemudian memberitahukan kepada keluarga, untuk pergi memikul sapi agar dikelola menjadi daging sehingga dikonsumsi bersama.
Baca juga: Curi Motor Teman, Pria Asal TTU Ditangkap Setelah 1 Bulan Kabur, Ini Kronologinya
Sapi itu pun dipotong dan dagingnya dimakan beramai-ramai oleh 10 orang, termasuk pemilik sapi.
Setelah mengonsumsi daging sapi, mereka mengalami pusing, perut sakit, badan lemas dan muntah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.