Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di Medsos Aniaya 2 Siswanya, Guru SMA di Poso Minta Maaf, tapi Tetap Dapat Sanksi

Kompas.com - 17/10/2022, 16:26 WIB
Mansur,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

POSO KOMPAS.com - Oknum guru berinisial YP di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya meminta maaf kepada orangtua siswa setelah video penganiayaannya biral di media sosial (medsos). Diketahui sebelumnya video yang berdurasi 1 menit 10 detik memperlihatkan YP menganiaya dua siswa pada Kamis (13/10/2022). 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Poso Iptu Anang Mustagim mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait video penganiayaan YP terhadap dua orang siswanya.

Meskipun sudah terjadi mediasi antara pihak orangtua siswa dengan YP, polisi masih akan terus melakukan penyelidikan untuk mencari bukti-bukti lain. Hal ini mengingat adanya info bahwa korban tidak hanya dua orang.

Baca juga: Oknum Guru SMAN 2 Poso Aniaya Siswa di Kelas, Dinas Pendidikan akan Lakukan Pemanggilan

"Jadi meskipun sudah ada permintaan maaf kepada pihak keluarga korban, dan sudah ada mediasi yang disertai dengan tanda tangan, polisi masih tetap akan melakukan penyelidikan. Apakah memang korban hanya dua orang atau masih ada yang lain," ungkap Anang, Senin (17/10/2022).

Anang menjelaskan bahwa permintaan maaf YP disampaikan langsung di hadapan kedua orangtua korban. Selain itu, hadir kedua korban berinisial MG dan MT dan disaksikan oleh pihak sekolah dan kepolisian.

Dalam permohonan maafnya, YP mengakui bahwa apa yang telah beredar dalam video tersebut merupakan tindakan yang salah dan perilaku tidak mendidik dari seorang guru.

"Saya YP selalu guru dari kedua siswa saya MG dan MT, meminta maaf apabila tindakan saya yang sempat viral di medsos merupakan tindakan yang keliru dan tidak mendidik. Sekali lagi saya secara pribadi minta maaf," tutur Anang menirukan pernyataan YP saat pertemuan dengan pihak orangtua korban.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Provinsi Sulteng Wilayah III Kabupaten Poso dan Touna, Alwi Achmad Musa. Dia mengungkapkan meskipun sudah ada permohonan maaf, proses tersebut tidak berhenti sampai di situ saja.

Menurutnya proses tersebut akan terus dilanjutkan sesuai dengan perintah pimpinan dan Peraturan Pemerintah (PP) No.94/2021 tentang Disiplin PNS. Sehingga dinas provinsi akan membentuk tim untuk menilai sejauh mana tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh YP.

"Jadi tim yang kita bentuk itu nantinya untuk menakar seberapa jauh tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh oknum guru tersebut. Yang jelas sanksi nanti ada. Apakah ringan, sedang atau berat," ungkapnya. 

Diketahui, aksi penganiayaan YP terhadap dua siswanya yakni MG dan MT terjadi pada Kamis (13/10/2022. Aksi tersebut direkam oleh salah satu siswa teman korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com