Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Tradisi Walima dalam Peringatan Maulid Nabi di Gorontalo

Kompas.com - 17/10/2022, 07:18 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Mentari belum beranjak tinggi saat sebagian warga di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo sudah sibuk dengan aktivitas pagi, Minggu (16/10/2022).

Hari ini, mereka sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau yang lebih dikenal dengan istilah Walima.

Tradisi Walima di Gorontalo diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17, saat Islam masuk ke Bumi Hulondalo. Tradisi diawali dengan dikili atau tradisi zikir di masjid At-takwa, masjid di tengah desa Bongo.

Baca juga: Anjala Ombong, Tradisi Tahunan Masyarakat di Kepulauan Selayar

"Dikili kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah zikir. Dikili melantunkan rasa syukur dan doa doa kepada Nabi Muhammad SAW atas kelahiran beliau. Dilaksanakan setelah Isya kemudian dijeda saat subuh, dilanjutkan dengan doa puncak pagi harinya sampai jam 9 atau jam 10," kata Yamin Nusi, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Batudaai Pantai.

Selain berisi doa dan puja puji kepada Baginda Nabi, dikili menjelaskan kisah kelahiran Muhammad SAW, kisah kenabian dan kisah wafatnya nabi. Uniknya, naskah asli dikili tertulis dengan bahasa Arab Pegon, tulisan Arab tanpa baris bunyi (harakat), namun berbahasa Gorontalo.

Bagi sebagian warga muslim Gorontalo naskah dikili cukup sulit dibaca. Selain tanpa harakat, bahasa Arab umumnya tidak mengenal huruf e, o, ng yang lazim ada di bahasa Gorontalo.

Itulah sebabnya, pelantun dikili biasanya orang-orang tua dengan ilmu agama yang mumpuni. Setiap masjid di kampung belum tentu punya pembaca dikili, sebagian besar diundang dari masjid lain bahkan dari kampung lain.

Tolangga, Toyopo dan Kue Kolombengi

Sementara itu, warga desa Bongo sedang sibuk menata walima di tempat yang disebut tolangga. Keranda tempat menata kue kue tradisional.

Biasanya terbuat dari bilah kayu atau bambu dengan bentuk menara, masjid, atau perahu. Kue kue tradisional seperti kolombengi, sukade, wapili, telur rebus diisi dalam plastik dan disusun menyesuaikan bentuk tolangga.

Baca juga: Mengenal Ngamuk-amukan, Tradisi Perang Api di Desa Adat Padang Bulia

"Yang paling dominan dibuat warga itu tolangga berbentuk menara masjid dan kapal laut (perahu). Ini menggambarkan pola kehidupan masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan," dijelaskan Yamin yang juga menjabat sebagai Direktur Wisata Bongo.

Zaman yang berubah membuat walima sedikit mengalami modifikasi. Beberapa hiasan tolangga ditambah dengan kopi saset, makanan ringan kemasan, mie instan dan sebagainya. Ada juga yang menambahkan brudeli atau brudel, kue panggang yang berbentuk lingkaran dengan lubang di bagian tengahnya.

Seorang pengunjung melihat miniatur tolangga yang menghiasi Masjid Walima Emas di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Masjid Walima Emas menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Bongo.KOMPAS.COM/MC PROV GTO Seorang pengunjung melihat miniatur tolangga yang menghiasi Masjid Walima Emas di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Masjid Walima Emas menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Bongo.

"Kemudian di dalam tolangga ada toyopo, biasanya terbuat dari anyaman dari daun kelapa dibuat seperti loyang berbentuk bulat. Biasanya tempat mengisi nasi kuning, ikan yang sudah dimasak, sambal, kue kue basah lainnya," imbuhnya.

Tolangga yang sudah jadi lalu diarak dari rumah rumah warga menuju masjid, tempat prosesi dikili sedang berlangsung. Tolangga menyatu dalam doa doa sebagai bentuk syukur warga atas lahirnya Nabi Terakhir Muhammad SAW, 14 abad lalu. Sosok agung yang menjadi utusan Tuhan sekaligus teladan bagi umat muslim.

"Perayaan walima ini juga kami percayai sebagai karomah dari zikir itu. Artinya begini, masyarakat tiga atau dua bulan sebelum perayaan walima merasa tidak cukup mengikuti perayaan ini. Tiba tiba seminggu sebelum acara dapat rezeki. Itulah karomah karena keihlasan memperingati kelahiran nabi," sambungnya.

Usai didoakan di masjid, selanjutnya panganan dalam tolangga dibagikan kepada para pelantun dikili atau pezikir. Panitia mencatat pezikir di Masjid At-Taqwa hari itu berjumlah 185 pezikir. Rinciannya 22 pezikir laki-laki dan 163 perempuan.

Baca juga: Raja Charles III Lawan Tradisi, Tolak Tinggal di Istana Buckingham

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com