BIMA, KOMPAS.com - Seorang oknum guru di Kabupaten Bima, NTB dikeluarkan dari sekolah tempatnya mengajar. Ini lantaran guru seni rupa itu nekat melakukan pencabulan terhadap siswinya sendiri.
Pria berinsiai SN itu berstatus guru honorer di salah satu SMP di Kecamatan Donggo. Ia dilaporkan ke polisi lantaran mencium murid perempuannya dalam ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Zunaidin membenarkan kejadian itu.
Ia bahkan telah menindak tegas oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) Negeri tersebut setelah dilaporkan oleh orang tua korban.
Zunaidin menuturkan, sesuai ketentuan, guru yang diduga melakukan pencabulan pada siswinya telah dipecat dari sekolah.
Baca juga: Berkas Korupsi Dana BOP oleh Oknum Dewan di Bima Dinyatakan Lengkap
"Kami sangat mengecam keras tindakan oknum guru honorer pada kejadian itu. Secara kedinasan kami langsung mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah," kata Zunaidin kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022)
Zunaidin mengatakan, pemecatan itu merupakan langkah tegas dari pihak dinas terhadap guru-guru yang tidak bisa mengikuti aturan.
Tidak hanya mengeluarkan dari tempatnya mengajar, Zunaidin juga mendukung masalah ini diproses ke ranah hukum.
Dia pun meminta kepada aparat untuk memberikan hukuman maksimal agar terjadi efek jera kepada pelaku.
"Kami sejalan dengan pihak kepolisian. Mari kita dukung agar kasus ini segera diproses secara hukum,” tuturnya
Menurutnya, apa yang dilakukan SN merupakan perbuatan yang memalukan serta mencoreng dunia lendidikan.
"Perbuatan yang dilakukan oknum itu tidak mencerminkan sikap seorang guru. Seharusnya guru memberikan edukasi yang baik serta memperlakuan murid ibarat anaknya sendiri," tuturnya
Zainudin pun meminta pihak sekolah maupun guru agar lebih peka terhadap lingkungan sekolahnya masing-masing, sehingga para siswa merasa aman dan nyaman saat belajar.
Bahkan, dirinya ingin sekolah lebih ramah anak sebagai upaya mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, salah satunya tindak asusila.
"Kami juga telah membuat surat penegasan kepada kepsek untuk menjaga dan mengawasi proses selama jam pembelajaran berjalan. Disamping itu, kami minta pihak sekolah harus rutin lakukan pembinaan guru-guru. Itu saya rasa lebih penting supaya mereka bisa mencegah perilaku kejahatan seksual,"pungkasnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.