KEDIRI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, menyiagakan personelnya selama 24 jam.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat dampak cuaca ekstrem di peralihan musim ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengatakan, Kota Kediri termasuk wilayah yang berpotensi diguyur hujan dengan skala sedang hingga lebat. Kecepatan anginnya mencapai 10-15 kilometer per jam.
"Yang perlu diwaspadai anginnya itu. Itu sebagaimana prediksi dari BMKG yang berlaku hingga 16 Oktober nanti. Setelah tanggal 16 itu akan ada pembaruan informasi lagi," ujar Indun di Kediri, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Pengunggah Video Hoaks Wisata Kediri Tutup Ditangkap Polisi
Selain menyiagakan personel, BPBD juga menyiapkan peralatan penanganan kebencanaan.
Tapi hal yang tidak kalah penting, menurutnya, adalah koordinasi antarlembaga. Itu agar penanganan kebencanaan bisa berjalan maksimal.
Adapun dampak dari cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah Kediri adalah pohon tumbang hingga genangan air.
Bahkan pada April lalu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang secara bersamaan di 14 titik. Meski tidak ada korban jiwa, namun itu menyebabkan puluhan kendaraan rusak.
"Makanya kita koordinasi terus dengan stakeholder terkait. Misal terkait pemangkasan pohon atau drainase," pungkas Indun.
Langkah-langkah pengurangan risiko bencana itu juga dilakukan oleh beberapa institusi lainnya.
Baca juga: Petugas Damkar Evakuasi Monyet yang Mati Tersetrum di Kediri
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DKLHP) Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan pemangkasan pohon.
Pohon yang dipangkas, terutama di pinggir jalan yang dirasa rentan terdampak cuaca ekstrem.
"Kita setiap hari lakukan (pemangkasan)," ujar Anang Kurniawan.
Selain pohon tumbang, potensi bencana hidrometeorologi yang juga diantisipasi di Kota Kediri adalah genangan air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Endang Kartika mengatakan, pihaknya juga telah mengantisipasi genangan dan banjir dengan melakukan beberapa hal.
Mulai dari perbaikan, pembersihan, dan pembangunan saluran drainasenya hingga pembersihan dan pembuatan inletnya.
Baca juga: Satu Pelajar SMP-IT Al Hikmah Depok 24 Jam Hilang, Pencarian Terkendala Cuaca Ekstrem
"Kita juga siapkan tim reaksi cepat (URC), yang siaga di lapangan ketika hujan turun," ungkap Endang.
Adapun BPBD Kabupaten Kediri juga melakukan upaya antisipasi yang sama. Terlebih cakupan wilayah mereka yang lebih luas, mencapai 26 kecamatan.
"BPBD Kabupaten Kediri tentunya siap personil, koordinasi dengan instansi terkait, siap bahan banjiran, serta siap peralatan," ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kediri Johan Marasponda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.