Pejuang yang digambarkan dalam patung tersebut juga membawa keris dan sarung, karena orang zaman dahulu identik dengan sarung. Ditambah, ada ikat kepala yang melilit pada kepala pejuang itu.
Konon, patung itu rencananya juga menggunakan sepatu. Namun penggunaan sepatu tidak jadi digunakan karena perang pada zaman dahulu, khususnya rakyat jambi, belum familiar menggunakan sepatu.
Akhirnya, patung tersebut dibuat tanpa alas kaki dan celana bagian bawahnya digulung.
Patung dikerjakan selama dua tahun setelah desain disetujui dengan tenaga kerja sebanyak empat orang ditambah perupa.
Saat ini, Tugu Juang Jambi menjadi kawasan yang cukup ramai. Banyak masyarakat yang datang di tempat ini.
Baca juga: Sejarah Tugu Muda Semarang
Di sekitar Tugu Juang Jambi, banyak terdapat berbagai wahana permainan anak-anak dan kuliner. Selain itu, kawasan Tugu Juang Jambi sangat strategis.
Sumber:
jambiprov.go.id, tribunjambiwiki.tribunnews.com, dan direktoripariwisata.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.