SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro membeberkan hasil penyelidikan mengenai keterlibatan dua anggota TNI terkait kasus pembunuhan ASN Semarang, Iwan Boedi, di mana hasilnya belum cukup bukti.
Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan, belum cukup bukti dua anggota TNI berinisial AG dan HR terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Hasilnya belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum TNI," jelasnya kepada awak media, Kamis (13/10/2022).
Meski demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan. Dia berharap segara ada titik temu terkait pelaku pembunuhan dengan korban saksi kasus korupsi Iwan Boedi.
"Kami siap membantu dalam rangka mengungkap dan cepat selesai," imbuhnya.
Berdasarkan penyelidikan Pomdam, yang terekam CCTV merupakan pegawai Binus School yang sedang berangkat kerja.
"Setelah dicek ternyata saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya belum bisa memastikan apakah pembunuhan itu berkaitan dengan kasus korupsi yang terjadi tahun 2010 itu atau tidak. "Jadi kita belum bisa memastikan," katanya.
Dia menambahkan, dugaan keterlibatan dua anggota TNI itu bermula dari adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan AG melintas ke kawasan Marina sebelum Iwan Boedi.
"Tersangka yang diduga anggota TNI itu melintas pukul 07.22 WIB, sementara korban melintas pukul 07.24 WIB," ungkapnya.
Rinoso melanjutkan, dirinya tak memungkiri bahwa hasil pemeriksaan Polrestabes Semarang dan Pomdam ada yang berbeda.
Sebab, saat diperiksa, seorang saksi yang berinisial AG Portal (dibedakan dengan AG anggota TNI) melihat sosok diduga anggota TNI itu berada di lokasi kejadian.
"Namun, saat diperiksa Pomdam, AG Portal mengaku tidak mengenal dua anggota TNI yang dimaksud," paparnya.
Sampai saat ini, Pomdam IV/Diponegoro sudah memeriksa 26 saksi. Rinoso menegaskan, pihaknya akan profesional mengungkap kasus tersebut.
"Dua saksi yang terperiksa dari anggota TNI berpangkat perwira dan bintara," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.