BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur masuk dalam kawasan yang memiliki potensi berbagai macam bencana alam dan nonalam.
Catatan Kajian Risiko Bencana (KRB) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, ada 16 risiko ancaman bencana di wilayah di ujung timur Pulau Jawa ini.
Mulai dari tsunami, banjir, banjir bandang, kekeringan, tanah longsor, cuaca ekstrim, gempa bumi, gelombang tinggi dan abrasi, kegagalan teknologi, kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu juga kebakaran gedung dan permukiman, erupsi gunung api, konflik sosial, epidemi wabah penyakit, pandemi Covid-19 dan likuifaksi.
Baca juga: Terkunci Dalam Kamar, Seorang Kakek di Banyuwangi Tewas Terbakar
Kalaksa BPBD Banyuwangi, Ilzam Nuzuli mengatakan, 16 macam ancaman bencana itu sudah masuk dalam KRB Banyuwangi periode 2022-2026.
KRB menjadi tahap dasar yang wajib dalam menentukan kebijakan penanggulangan bencana. Karena itu dokumen harus selalu dimutakhirkan.
"KRB ini disusun dengan kolaborasi BNPB, BPBD Jawa Timur, BPBD Banyuwangi bersama SIAP SIAGA dan berbagai lintas sektoral," ungkap Ilzam kepada Kompas, Rabu (12/10/2022).
KRB disusun secara multipihak dengan kolaborasi yang menggabungkan academy, business, community, government, dan media (ABCGM).
Dijelaskan Ilzam, tinjauan partisipatif itu untuk memastikan kajian sesuai ketentuan metodologi, partisipatif dan mempertimbangkan isu kelompok rentan secara spesifik.
"Jadi ini tahap dasar yang wajib ada di suatu daerah. Kita petakan mengenai potensi, ancaman hingga rekomendasi apa yang harus kita lakukan saat ada bencana," ujar Ilzam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.