Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Saling Lirik, 2 Geng di Semarang Berkelahi, 1 Pemuda Ditemukan Tewas

Kompas.com - 12/10/2022, 13:43 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ichrom Tacchinardi (20) ditemukan penuh luka di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang pada Minggu (2/10/2022) pukul 01.00 WIB.

Ia sempat dilaporkan sebagai korban kecelakaan lalu lintas dan dilarikan ke Rumah Sakit Wiloso.

Karena kondisinya terus menurun, ia dirujuk ke RS Ketileng. Namun Ichrom dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan selama 4 hari.

Pemuda 20 tahun tersebut kemudian diotopsi dan hasilnya ditemukan tanda-tanda kekerasan sebagai penyebab kematian korban.

Baca juga: Dikira Korban Kecelakaan, Pemuda 20 tahun yang Tewas Terkapar di Semarang Ternyata Dikeroyok 6 Orang

Belakangan Ichrom diketahui tewas karena dikeroyok. Polisi yang turun tangan menetapkan enam tersangka.

Mereka adalah DBP (22), RAP (20), IH (18), BMP (22), HYP (21) dan IBP (23).

Berawal dari saling lirik

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan pengeroyokan yang menewaskan satu korban terekam CCTV.

Ia mengatakan pengeroyokan berawal saat dua kelompok saling lirik. Karena tak terima, mereka pun bertengkar di kawasan SMK PGRI, Semarang pada Minggu dini hari.

"Diketahui dari hasil CCTV ia menjadi korban pengeroyokan, berawal dari saling lirik antara 2 kelompok, kelompok korban dan kelompok dito (tersangka)," terang Donny.

Sementara itu Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo yang hadir di Mapolrestabes Semarang menjelaskan kedua kelompok tersebut sempat kejar-kejaran.

Baca juga: Pengakuan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Korban Kekerasan Senior: Saya Dikeroyok, Disiksa, dan Ditelanjangi

Lalu korban terserempet rekannya sendiri dan tertinggal. Sementara rekan-rekannya lainnya melarikan diri.

Korban yang tertinggal sempat dianiaya oleh enam orang. Setelah itu korban menyelamatkan diri mengendarai motornya.

"Lalu korban tertinggal, dan kena sasaran (pengeroyokan) oleh 6 orang pemuda, kemudian korban masih bisa berjalan, mengejek (tersangka), dan naik motor," jelas dia.

Namun karena mengalami luka yang cukup parah, korban jatuh terkapar di depan masjid. Diketahui ia mengalami luka di kepala dan dahi karena dilempar batu dan dipukul alat tumpul.

Baca juga: Dikeroyok Rekan Korban Sesama Ojol, Pelaku Penganiayaan Tewas Dipukul Pakai Helm hingga Diinjak-injak

Petugas yang datang ke TP sempat menduga korban adalah korban kecelakaan.

Namun hasil otopsi ditemukan tiga retakan di tulang kepala bagian dalam serta gumpalan darah yang beku di otak.

Saat ini enam tersangka sudah diamankan di Polrestabes dan dan diancam Pasal 170 ayat 3 KUHPidana dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com