Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek SD di Maluku 5 Kali Perkosa Siswinya Sendiri, TKP di Rumah Dinas hingga Bangunan Kosong

Kompas.com - 11/10/2022, 20:21 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RH (35), kepala sekolah dasar (SD) di Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku ditangkap karena memperkosa muridnya sendiri, MN (13).

Korban yang masih duduk di bangku kelas empat SD diperkosa berulang kali oleh kepala sekolah dengan modus iming-iming mendapat nilai ulangan yang tinggi.

Kasus tersebut terungkap setelah RH menceritakan perilaku sang kepala sekolah kepada ibunya, YH.

Setelah mendengar cerita anaknya, YH langsung mendatangi kantor polisi untuk melaporkan RH pada Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: Kepsek di Maluku 5 Kali Perkosa Siswinya, Pemerhati Pendidikan: Itu Tindakan Paling Keji dan Memalukan

Kapolres Buru Selatan, AKBP M. Agung Gumilar mengatakan pemerkosaan berawal saat terduga pelaku mengirim pesan ke korban untuk datang ke rumah dinas pelaku.

“Korban ini usianya 13 tahun tapi dia baru duduk di SD kelas empat. Jadi korban ini awalnya dihubungi terduga pelaku melalui aplikasi perpesanan untuk datang ke rumah dinas pelaku,” kata Agung kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Menurut Agung, setelah tiba di rumah dinas, korban langsung disuruh masuk ke dalam kamar oleh pelaku. Saat itu lah pelaku memperkosa korban.

“Tiba di rumah terlapor, korban lalu dibawa masuk ke dalam kamar, setelah itu pelaku langsung menyetubuhi korban. Usai menyetubuhi korban, terlapor kemudian meminta korban pulang ke rumahnya,” katanya.

Baca juga: Kepsek yang 5 Kali Perkosa Siswi di Buru Selatan Dicopot dari Jabatan

Dengan berjalannya waktu, korban mengaku diperkosa sebanyak lima kali oleh pelaku. Pemerkosaan tak hanya dilakukan di di rumah dinas, tapi juga dilakukan di rumah kosong dan rumah warga.

“Modus operandi yang dilakukan pelaku yaitu membujuk rayu korban apabila korban memiliki nilai buruk maka akan diberikan nilai tinggi tapi syaratnya korban harus mau berhubungan badan dengan pelaku,” ungkap Agung.

Setelah menerima laporan dari ibu korban, polisi langsung mendatangi rumah dinas RH dan menangkapnya.

Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Polres Buru Selatan.

Baca juga: Kepsek yang Perkosa Siswi Jadi Tersangka, Kapolres Buru Selatan: Tak Ada Penyelesaian Secara Adat

Komentar pemerhati pendidikan

Pemerkosaan yang dilakukan RH dikecam aktivis perempuan dan juga pemerhati pendidikan di Maluku.

“Kepala sekolah mencabuli siswinya yang masih berusia anak di bawah umur itu sebuah tindakan paling keji dan sangat memalukan,” kata pemerhati pendidikan di Maluku, Dr Rachmawati Patty kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Ia mengatakan tindakan RH tak hanya berdampak kepada korban, namun seluruh siswi yang ada di sekolah tersebut.

“Saya juga minta polisi dan para guru bisa mengecek ke para siswa lainnya karena dikhawatirkan ada korban lainnya tapi mereka tidak mau bicara karena takut, mungkin kalau masih ada mereka ini harus dilindungi,” ungkapnya.

Baca juga: Hadiri Acara Parpol, Kepsek SMP di Bandung Ditegur dan Diproses Hukum

Dia pun meminta pihak berwenang membantu memulihkan kondisi korban pemerkosaan.

“Perlu ada pemulihan terhadap kejiwaan korban, karena pasti korban sangat trauma saat ini dan peristiwa itu akan selalu ada di memorinya,” katanya.

Tak ada penyelesaikan adat

Kapolres Buru Selatan mengatakan kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur cukup menonjol di wilayah hukum Polres Buru Selatan selama ini.

Saat Polres Buru Selatan belum terbentuk, banyak terjadi kasus kekerasan seksual terhadap anak. Sebagian besar kasus itu diselesaikan secara adat.

“Saat Polres Buru Selatan belum terbentuk ada banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak kerap diselesaikan secara adat oleh pihak pelaku dan korban. Sehingga tidak ada efek jera bagi pelaku secara langsung, dan kasus serupa ini kerap terjadi,” ungkap dia.

Baca juga: Kepsek Perkosa Siswi SD di Buru Selatan Sebanyak Lima Kali, Korban Dibujuk dengan Nilai Tinggi

Polres Buru Selatan baru terbentuk bersama Polres Maluku Tenggara pada 2022.

Agung menegaskan, tak akan ada lagi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang diselesaikan secara adat.

Polres Buru Selatan akan mengambil langkah tegas sesuai hukum yang berlaku.

“Tidak akan ada lagi penyelesaian secara adat bagi kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan,” tegasnya.

Polisi akan menyosialisasikan hal tersebut agar masyarakat bisa memahami.

“Kami juga akan terus memberikan sosialisasi sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat yang masih kurang paham terhadap hukum terkait dampak kejahatan anak dibawah umur dan perempuan serta tindak pidana lainnya,” pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor : Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com