CILACAP, KOMPAS.com - Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sejak Sabtu (8/10/2022) berangsur surut.
Analis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Cilacap Gatot Arif Widodo mengatakan, pengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
Baca juga: Minimnya Normalisasi Tanggul jadi Salah Satu Penyebab Banjir di Jakarta
"Secara umum, sudah kembali ke rumah masing-masing. Warga sudah kembali pulang dan membersihkan rumah," kata Gatot saat dihubungi, Selasa (11/10/2022).
Gatot mengatakan, total terdapat 42 desa di 15 kecamatan yang terdampak banjir. Wilayah terdampak paling parah yaitu di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, dengan jumlah 2.500 pengungsi.
Di Kecamatan Sidareja, ada 72 jiwa yang mengungsi ke Koramil Sidareja. Selain itu, ada juga pengungsian di Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya.
Selain banjir, tanah longsor juga melanda sejumlah wilayah di Cilacap.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, meski banjir berangsur surut, warga diminta tetap siaga. Berdasarkan parkiraan BMKG, cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2022.
Gatot juga meminta warga ikut melakukan asesmen mandiri terhadap kondisi cuaca.
"Untuk warga secara umum disampaikan untuk pengamanan diri dan keluarga. Cermati informasi cuaca, apabila terjadi hujan ekstrem bisa kembali tempat evakuasi yang telah ditentukan desa secara mandiri," kata Gatot.
Diberitakan sebelumnya, banjir dan longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meluas. Total sebanyak 15.496 jiwa di 40 desa dan 15 kecamatan, terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Wijonardi mengatakan, banjir dan longsor terjadi setelah diguyur hujan lebat sejak Jumat (7/10/2022) hingga Sabtu (8/10/2022) dini hari.
Baca juga: Banjir Kerap Terjadi, BPBD Babel Tak Punya Mobil Penyedot Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.