Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Transisi dari Bank Pundi ke Bank Banten Bikin Kredit Macet Rp 199 Miliar

Kompas.com - 11/10/2022, 14:56 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Direktur Utama Bank Banten Agus Syabaruddin mengungkapkan  kredit macet dari para debitur kredit komersil terjadi pada masa transisi saat Bank Banten mengakuisisi Bank Pundi pada 2017.

Diketahui, Bank Banten mengajukan 104 surat kuasa khusus (SKK) kepada Kejati Banten untuk membantu menyelesaikan permasalahan kredit macet dengan jumlahnya mencapai Rp 221 miliar.

"Kredit-kredit yang bermasalah yang sedang kita SKK an kepada Kejati Banten ini adalah merupakan kredit-kredit masa transisi yaitu  dari Bank pundi menjadi Bank Banten," kata Agus kepada wartawan di Kantor Kejati Banten, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Debitur Bayar Kredit Macet di Bank Banten Rp 199 Miliar Akhir Bulan Ini, Kejati: Jika Tak Bayar, Dipidanakan

Dijelaskan Agus, sumber daya manusia dan infrastruktur Bank Pundi saat itu belum siap karena segmentasi pasar hanya kredit mikro.

Namun, setelah jadi Bank Banten segmennya berbeda yakni kredit investasi, modal kerja untuk perusahaan.

"Mungkin saat itu menajemen masa transisi berharap pertumbuhan kredit bisa cepat tumbuh. Namun infrastrukturnya belum memadai," ujar Agus.

Agar tidak terulang kredit macet, saat ini manajemen Bank Banten terus melakukan pembenahan dengan meningkatkan kemampuan SDM dalam menganalisis kredit.

Baca juga: Bidik Tersangka Baru, Kejati Periksa 5 Saksi Kasus Kredit Macet Bank Banten

Selain itu juga, lanjut Agus, memberikan penguatan dari sisi  penerapan Good Corporate Governance (GCG).

"Mungkin sebelumnya A-Z dilakukan analisasnya oleh satu garis lurus. Tapi perbaikan yang sedang kami lakukan saat ini adalah terjadinya four eyes principle. Berarti bisnis dengan risiko itu bagaimana saling beragumentasi untuk bisa memasukan pencairan kredit itu berdAsarkan analisa yang akurat, memenuhi kriteria perbankan secara sepenuhnya," jelas Agus.

Diketahui, 104 SKK dari Bank Banten ke Kejaksaan Tinggi Banten terdiri dari 43 SKK penyelesaian kredit macet dari debitur kredit komersil (kredit investasi dan kredit modal kerja) dengan total seluruhnya Rp 199.522.651.983.

Kemudian, pihak Bank Banten juga akan menyerahkan kembali sekitar 61 SKK penyelesaian kredit macet di beberapa Kantor Cabang Bank Banten di seluruh wilayah Provinsi Banten dengan total kredit macet sebesar Rp 21.673.193.757.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com