“Kami mencoba membuat teh dari daun mint. Ternyata enak rasanya. Sejak itu, kami produksi teh daun mint,” ucap Robi.
Baca juga: 9 Wisata Pangalengan yang Lagi Hits, Ada Jembatan di Tengah Kebun Teh
Meski demikian, ia tak menampik saat awal merintis teh tersebut terdapat beberapa kendala.
Pemuda adat merasa kesulitan mengelola teh daun mint, terutama dalam hal pemasaran dan pengemasan. Apalagi, sebut dia, modal produksi juga terbatas.
“Namun, semua kendala bisa teratasi setelah mendapat dukungan dari AMAN,” tutur Robi.
Ia mengatakan bahwa kini pihaknya telah bermitra dengan salah satu toko pusat oleh-oleh khas Masyarakat Adat Sasak di Mataram untuk mendistribusikan penjualan teh daun mint yang mereka produksi.
Baca juga: Mural Mataram is Love Jembatan Perdamaian Antara 3 Kelompok Suporter
Robi mengaku senang produksi teh daun mint yang dirintis dengan susah payah itu, akhirnya semakin lancar.
Para pemuda adat juga senang setelah mengetahui teh daun mint yang mereka produksi, akan disuguhkan di KMAN VI.
“Ini suatu kehormatan bagi kami bisa berperan serta di KMAN VI,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.