Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Karniti Saat Rumahnya Diterjang Angin Kencang

Kompas.com - 10/10/2022, 21:26 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin puting beliung pada Sabtu (8/10/2022) menyebabkan rusaknya 19 rumah di Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah. Salah satu rumah yang paling parah mengalami kerusakan adalah milik Karniti (52), warga Jalan Pati Kelurahan Margadana, Kecamatan, Margadana.

Atap seng rumah Karniti terbang tersingkap angin. Mulai dari ruang tamu, ruang tengah, hingga dua kamar tidur. Meski Karniti dan keempat keluarganya selamat, namun barang-barang di dalam rumahnya basah diguyur hujan.

Baca juga: Konser Slank dan Gigi Batal Digelar di Stadion Yos Sudarso Tegal, Polisi Ungkap Alasan dan Lokasi Barunya

Saat angin puting beliung datang, ia dan keluarganya sedang di dalam rumah. Awalnya dikira angin kencang biasa dan memilih bertahan di dalam rumah, karena di luar hujan.

“Saat itu habis ashar ada puting beliung langsung angkat seng dari depan ke belakang rumah. Saya ada di dalam rumah bersama anak, menantu dan cucu,” kata Karniti, Senin (10/10/2022).

Karena belum selesai diperbaiki, saat ini Karniti dan keluarganya untuk sementara tinggal di bekas warung yang terletak di depan rumahnya.

Tak hanya rumah Karniti, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal juga mencatat ada 18 rumah lainnya yang mengalami rusak ringan. Rata- rata kerusakannya berupa genting yang bergeser dari tempatnya semula.

Sementara itu Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengatakan, bantuan yang diberikan utamanya untuk memperbaiki atap rumah Karniti supaya kembali seperti semula. Bantuan dari Baznas diharapkan dapat meringankan beban keluarga Karniti, dan warga lainnya yang rumahnya juga terdampak.

“Harapannya bantuan ini bisa bermanfaat dan mengurangi beban,” kata Dedy.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Mochammad Mabrur mengungkapkan, BPBD memberikan bantuan senilai Rp 5 juta dalam bentuk material. Di antaranya berupa seng, kayu blandar dan usuk serta perlengkapan mandi berupa handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan lainnya.

“Kita berikan bantuan dan bangun sesuai awal yaitu atap seng. Jadi kita berikan bantuan material senilai Rp 5 juta berupa seng, kayu blandar dan bambu,” ujar Mabrur.

Plt. Camat Margadana Ary Budi Wibowo menyatakan pihaknya telah melakukan pendataan dan melaporkannya ke Pemerintah Kota Tegal.

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Genteng Rumah Warga di Tegal Beterbangan

 

“Tugas kami data dulu dan kami laporkan. Ternyata banyak kerusakan ringan misal tiga hingga enam genteng. Paling parah memang rumah Bu Karniti,” ungkap Ary.

Menurut Ary, selain karena angin kencang, kerusakan parah rumah Kartini disebabkan konstruksi atap rumah yang rapuh.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (8/10/2022). Hujan yang berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB menyebabkan atap puluhan rumah warga di Kecamatan Margadana dilaporkan rusak.

Pantauan Kompas.com, tidak hanya merusak genteng, sejumlah pohon juga tumbang dan menimpa kabel listrik hingga terputus. Sebuah gardu listrik di wilayah Jalingkut, Margadana, Tegal, juga dilaporkan roboh hingga aliran listrik ke rumah warga padam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com