Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Tewas Dibunuh di Palangkaraya, Pelaku Aniaya Korban dengan Senjata Tajam

Kompas.com - 10/10/2022, 15:27 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Palangkarya ditemukan tewas dibunuh di Jalan Cempaka Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dari hasil penelusuran polisi, pasutri Yendianoor (46) dan Fatmawati (45) dibunuh dengan menggunakan senjata tajam pada Jumat (23/9/2022).

Pelaku pembunuhan yakni Fajri alias Aji alias Utuh berhasil ditangkap polisi di rumahnya pada Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: Mencari Keadilan, Keluarga Besar Korban Kasus Pembunuhan di Way Kanan Minta Bantuan ke Jokowi

Kronologi pembunuhan

Kedua korban dibunuh oleh pelaku di rumah korban dengan perlakuan keji.

Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa menjelaskan kronologi kasus pembunuhan pasutri tersebut.

Kejadian bermula sekira pukul 22.00 WIB, pelaku berangkat dari Jalan Stroberi dengan kondisi mabuk setelah meminum obat yang dioplos dengan alkohol.

Pelaku membawa parang yang sudah dipersiapkan untuk menghabisi nyawa kedua korban.

Kemudian, pelaku masuk melalui pintu belakang rumah, lalu langsung menghabisi nyawa Yendianoor dan Fatmawati.

“Pengakuan dari tersangka, ia menebas korban pria sebanyak 8 kali dan berlanjut ke korban perempuan. Tersangka kemudian mendengar suara dari korban pria, ia kembali lagi ke kamar dan melakukan tebasan lagi pada Yendianoor,” jelas dia.

Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri karena tidak bisa mengejar anak korban.

Kemudian, pelaku pergi dan membuang barang bukti sajam yang digunakannya ke drainase Jalan Nyai Undang dan Jalan Damang Batu.

Pelaku mendapatkan petunjuk berdasarkan alat bukti yang berhasil diamankan.

“Pelaku kita amankan di rumahnya Jalan Stroberi, kemudian petugas melakukan interogasi guna mencari alat bukti utama, yakni berupa sajam yang digunakan pelaku,” ungkap dia.

Baca juga: Diduga Kesurupan, Wanita di Pulau Bawean Ditemukan di Atas Genteng Rumah Warga

Motif pelaku

Pelaku tega membunuh pasutri tersebut lantaran merasa sakit hati dan dendam kepada korban.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Kismanto Eko Saputro mengatakan, pembunuhan tersebut diduga akibat adanya dendam pelaku pada kedua korban.

“Motifnya sakit hati karena korban menjanjikan pekerjaan tapi tidak ditepati, gawai pelaku digadaikan kepada korban, tapi uangnya belum diberikan dan pelaku sering dihina korban,” ungkapnya.

Dalam kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan tersangka dan sejumlah barang bukti, yakni 1 senjata tajam, 1 celana pendek, 1 kaus berkerah, dan 1 unit sepeda motor.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 340 jo 338 jo 351 Ayat (3) KUH Pidana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Motif Pembunuhan Pasutri di Palangkaraya, Diduga Akibat Sakit Hati Dijanjikan Pekerjan Tak Ditepati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com