Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kalbar-Kalteng di Ketapang Terendam Banjir Selutut, Kendaraan Sudah Sulit Lewat

Kompas.com - 10/10/2022, 12:50 WIB
Hendra Cipta,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com – Jalan utama yang menghubungkan Kalimantan Barat (Kalbar) dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, direndam banjir setinggi lutut.

Kondisi ini membuat kendaraan roda dua dan roda empat sulit melintas. Bukan tak mungkin, jika banjir meninggi, jalur ini lumpuh total.

Baca juga: Desa Asam Jelai Ketapang Terendam Banjir 4 Meter Belum Dapat Bantuan, Tim Terkendala Arus Deras

“Ruas jalan yang menghubungkan jalan Kalbar dan Kalteng sudah terendam banjir setinggi lutut orang dewasa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang Yunifar Purwanto kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Menurut Yunifar, banjir diperkirakan akan kembali naik karena cuaca mendung dan berpotensi kembali terjadinya hujan.

“Diperkirakan banjir akan naik, seiring cuaca mendung, mudahan situasi ini cepat normal,” harap Yunifar.

Yunifar menerangkan, banjir di Nanga Tayap terjaid sejak Kamis (6/10/2022). Banjir disebabkan meluapnya air sungai akibat tingginya intesitas curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Ketapang.

“Untuk meminimalisasi terjadi korban jiwa dan kerugian materiil, BPBD membentuk tim mitigasi dan monitoring ke desa-desa terdampak banjir,” terang Yunifar.

Baca juga: Banjir Jelai Hulu Ketapang Capai 4 Meter, Bantuan Belum Datang, Warga Pasrah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com