SUKABUMI, KOMPAS.com - Sedikitnya 340 unit bangunan terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Purabaya, Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat 7 Oktober 2022.
Bencana hidrometeorologi itu menerjang tiga desa, yaitu Purabaya, Neglasari dan Margaluyu. Akibat bencana yang terjadi Jumat (7/10/2022) petang, ratusan penyintas sempat mengungsi ke tempat aman.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya Yanto Prayitno mengungkapkan, hujan deras yang berlangsung lebih dua jam pada Jumat kemarin mengakibatkan banjir dan longsor.
"Banjir merendam ratusan rumah di Desa Purabaya dan Neglasari. Banjir ini akibat meluapnya sungai Cibening," ungkap Yanto saat dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp, Minggu (9/10/2022).
Menurut Yanto, saat ini ratusan penyintas sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya para penyintas banjir sempat mengungsi di gelanggang olahraga, dan rumah-rumah kerabat yang aman.
"Sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sabtu kemarin kami bergotongroyong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir," ujar dia.
"Hanya saja kondisinya memprihatinkan peralatan dan perlengkapan rumah tangga banyak yang rusak. Apalagi pakaian dan keperluan pribadi semuanya basah," sambung Yanto.
Camat Purabaya Mulyadi mengatakan saat ini penanganan pascabanjir dan longsor memasuki tahap tanggap darurat. Di antaranya secara gotong royong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir.
Selain itu disiapkan dapur umum yang rencananya akan beroperasi selama tiga hari. Dapur umum sudah dioperasikan oleh para relawan di dekat Masjid Agung Kecamatan Purabaya.
"Insya Allah para penyintas akan dibantu makan selama tiga hari," kata Mulyadi.
Dia menuturkan saat ini bantuan selain dari pemerintah, juga datang dari organisasi sosial dan kemanusiaan. Kebutuhan saat ini yang utama bagi para penyintas banjir dan longsor di antaranya sembilan bahan pokok.
"Selain itu pakaian layak pakai, peralatan tidur seperti kasur, selimut, juga perlengkapan dapur, pakaian dan makanan bayi dan anak-anak," tutur Mulyadi.
Bantuan atau donasi dapat dikirimkan ke Posko Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Kantor Kecamatan Purabaya, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Kecamatan Purabaya.
Pendiri Sehati Gerak Bersama Andri Kurniawan menuturkan sejak menerima informasi bencana banjir dan longsor di Purabaya, lembaganya langsung berkomunikasi dengan Perkumpulan Filantropi Muda Indonesia (FMI) di Jakarta.
"Alhamdulillah kami mendapatkan titipan bantuan kemanusiaan dari FMI untuk penyintas di Purabaya. Bantuan sudah didistribusikan hari ini," tutur Andri yang sedang berada di Purabaya saat dihubungi Kompas.com Minggu siang.