Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Sepak Bola di Lembata dan Sikka Kirim Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 07/10/2022, 17:05 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 131 orang menyisakan luka bagi seluruh pendukung sepak bola di Indonesia.

Hampir sepekan terakhir, suporter dari berbagai klub sepak bola di Indonesia menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Tak hanya di Pulau Jawa, aksi solidaritas juga digelar masyarakat di Nusa Tenggara Timur, khususnya Lembata.

Baca juga: Liga 1 Dihentikan Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemain Madura United Diliburkan

Puluhan Lomblen Mania, pendukung setia Persebata Lembata, bersama Aremania Lembata menyalakan 1.000 lilin di Pantai Wulenluo, Kota Lewoleba, Lembata, Senin (3/10/2022) malam. Mereka mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.

Salah satu pendukung Arema FC di Lembata, Hilarius Lukas Kirun mengatakan, tragedi Kanjuruhan merupakan duka bersama.

Oleh sebab itu sebagai bentuk belasungkawa, Aremania Lembata menyalakan 1.000 lilin dan doa bersama.

"Kami berkumpul di sini untuk menyalakan 1.000 lilin sebagai wujud duka yang dialami saudara di sana. Duka mereka adalah duka kita semua," ucap Hilarius yang pernah berkuliah di Malang itu.

Ia mengatakan, kehadiran Aremania Lembata sebagai bagian dari rasa empati dan dukacita atas peristiwa itu. Tragedi Kanjuruhan, kata dia, hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi semua suporter.

Tak hanya di Lembata, ratusan warga Kota Maumere ikut mendoakan para korban dengan menyalahkan 1.000 lilin di Pelataran Gelora Samador Maumere, Rabu (5/9/2022) malam.


Ketua Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Sikka Rudolf Mario Cherubim Newar mengatakan, kegiatan itu sebagai bentuk solidaritas kepada sesama ciptaan Tuhan.

Menurutnya, perbedaan hanya sementara dan kemanusiaan adalah selamanya.

Bagi Rudolf, tragedi Kanjuruhan memberi makna yang besar untuk belajar mengedepankan kemanusiaan, persaudaraan, dan persahabatan, dalam dunia sepak bola.

"Sepak bola hanya hobi dan hiburan, tidak ada sepak bola yang sampai menghilangkan nyawa manusia," ucapnya.

Berkaca dari peristiwa itu, Rudolf mengajak semua pihak untuk membangun sepak bola di Sikka yang bermartabat, penuh persaudaraan, dan cinta damai.

Sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupatan Malang, seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Pada laga itu, Polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton yang berada di tribune stadion. Akibatnya, 131 orang yang berada di dalam stadion meninggal dunia.

Atas peristiwa itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menetapkan enam orang tersangka dalam peristiwa itu.

Baca juga: Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf

Keenam tersangka, yakni Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) berinisial AHL, Ketua Panitia Penyelenggara Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya berinisial AH, Security Officer berinisial SS, Kabag Operasi Polres Malang WSS, Danki 3 Brimob Polda Jawa Timur berinisial H, Kasat Sammapta Polres Malang berinisial BSA.

Para tersangka diduga melanggar Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP serta Pasal 103 juncto Pasal 152 UU RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com