KOMPAS.com - Selain stasiun tertinggi, di Indonesia juga terdapat stasiun terendah.
Tiga stasiun yang ada dalam tulisan ini memiliki ketinggian tak lebih dari +1,9 m. Apa artinya?
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 26 Mei 2021, tanda "+" yang diikuti sejumlah angka itu menunjukkan tinggi stasiun tersebut dari permukaan laut.
"Mengartikan letak ketinggian stasiun dari atas permukaan laut," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus pada 26 Mei 2021.
Lantas, mana saja tiga stasiun terendah di Indonesia yang masih aktif? Berikut daftarnya.
Baca juga: Ramai soal Tanda + dan Angka di Papan Stasiun, Kode Apa Itu? Berikut Penjelasan KAI
Stasiun Surabaya Pasarturi merupakan stasiun terendah di Indonesia yang masih aktif.
Terletak di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur, stasiun ini berada di ketinggian 1 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Dilansir dari kai.heritage.id, Stasiun Surabaya Pasarturi merupakan tempat keberangkatan utama semua kereta api dari Surabaya yang melewati jalur pantai utara (pantura).
Sejumlah kereta api (KA) yang diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Pasarturi antara lain KA Argo Bromo Anggrek (tujuan Stasiun Gambir, Jakarta), KA Airlangga (tujuan Stasiun Pasar Senen, Jakarta), dan KA Sembrani (tujuan Pasar Senen).
Baca juga: Saktinya Stasiun Cipeundeuy, meski Stasiun Kecil, Kereta Api Berbagai Kelas Wajib Berhenti di Sana
Berada di ketinggian 1,5 mdpl, Stasiun Jerakah merupakan stasiun terendah kedua di Indonesia yang masih aktif.
Terletak di Kelurahan Jerakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, kereta api melintas langsung di stasiun ini.
Kereta api yang melintas di stasiun yang ini merupakan kereta api yang melewati jalur pantura.
Dikutip dari kai.heritage.id, di sekitar Stasiun Jerakah terdapat beberapa tambak, lahan persawahan, dan lahan bekas tambak.
Baca juga: Sejarah Stasiun Balapan Solo, Ada Sejak Tahun 1864