Kepala Satreskrim Polres Way Kanan AKP Andre Try Putra mengatakan, jasad dari lima korban itu sudah tinggal tulang belulang.
"Sudah dibawa ke RS Bhayangkara, hari ini rencananya akan dilakukan otopsi," kata Andre.
Berdasarkan pengakuan pelaku E, empat korban yang dibuang di septic tank dibunuh lebih dahulu pada Oktober 2021 lalu.
Sedangkan korban atas nama Juwanda diduga dibunuh pada sekitar Februari 2022.
Empat korban dibunuh dalam satu waktu di dalam rumah saat tidur. Pelaku menggunakan kapak untuk menghabisi nyawa para korban.
Adapun Juwanda dibunuh dengan cara dipukul menggunakan pipa besi saat tertidur.
"Pelaku E dibantu oleh anaknya, DW saat menghabisi nyawa korban Juwanda," kata Teddy.
Teddy mengungkapkan, diduga motif pembunuhan itu dilatarbelakangi perebutan harta warisan dan pelaku E yang ingin menguasai harta milik korban Zainudin.
Dari keterangan perangkat desa, pelaku E sempat diketahui dua kali menjual lahan milik korban Zainudin di Desa Marga Jaya.
"Pelaku E mengaku disuruh oleh korban Zainudin menjual lahan itu untuk membayar utang," kata Teddy.
Penjualan lahan milik korban itu menimbulkan kecurigaan lantaran Zainudin sendiri tidak diketahui keberadaannya dan tidak terlihat beraktivitas seperti biasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.