KOMPAS.com - Empat mayat ditemukan dalam septic tank di salah satu rumah di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Kamis (6/10/2022) pagi.
Mereka adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah Zainudin (60), ibu Siti Romlah (45), anak Wawan (40) dan Zahra anak Wawan yang berusia 5 tahun.
Sementara satu korban yang ditemukan dikubur di perkebunan singkong diduga bernama Juwanda (26), adik dari Wawan.
Empat mayat tersebut dimasukkan ke septic tank, lalu lubangnya ditutup kembali dengan cara dicor menggunakan semen.
Baca juga: Jasad Satu Keluarga di Septic Tank Dievakuasi, Polisi: Sudah Jadi Tulang Belulang
Saat dievakusi pada Kamis (6/10/2022), kondisi empat mayat tersebut tak bisa diidentifikasi dengan kasat mata karena sudah menjadi tulang belulang.
"Kondisi para korban hanya tersisa tulang dan tengkorak, tetapi pakaian masih lengkap," kata Kepala Satreskrim Polres Way Kanan, AKP Andre Try Putra dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis malam.
Selain mengevakuasi mayat, polisi juga menemukan barang bukti yang digunakan untuk membunuh para korban yakni kapak dan pipa besi panjang.
"Kapak ditemukan di dalam septic tank," kata Andre.
Baca juga: Dibuang ke Septic Tank, Jasad Satu Keluarga Diotopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung
Lima anggota keluarga tersebut diketahui menghilang sejak setahun yang lalu. Menurut Kepala Desa Marga, Jaya M Yani, keluarga Zainudin menghilang sejak Oktober 2021.
"Saya shalat subuh waktu itu, biasanya ada Pak Zainudin jamaahan di masjid. Saya tanyalah ke warga lain kok Pak Zainudin nggak ada," kata Yani saat dihubungi, Kamis (6/10/2022) siang.
Setelah salat subuh, Yani dan tetangga korban mengunjungi rumah Zainudin. Namun di rumah itu hanya ada anak korban berinisial E.
"E ini bilang kalau bapak dan ibunya itu pergi ke gunung, meladang," kata Yani. Menurut Yani, warga sempat curiga lantaran E menjual tanah milik Zainudin.
Baca juga: Ayah dan Anak Bunuh Satu Keluarga, Jasad Dibuang ke Septic Tank lalu Dicor gara-gara Warisan
Saat ditanya kenapa tanah itu dijual, E mengaku disuruh orangtuanya sebagai pembayaran utang.
Hingga pada Desember 2021, adik tiri E yakni Juwanda pulang ke rumah dan bertanya keberadaan Zainudin.
Yani mengatakan, keduanya lalu pergi ke gunung untuk mencari Zainudin, namun kembali ke rumah dengan tangan kosong karena orangtuanya tidak ditemukan.