Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mahasiswa Jadi Korban Penyimpangan Seksual Sesama Jenis di Magelang, Pelaku Dicopot dari BEM

Kompas.com - 07/10/2022, 05:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Giri menceritakan, dugaan penyimpangan seksual sesama jenis ini terjadi di sebuah indekos pada 19 Agustus 2022.

Dua korban baru tiba dari daerah asalnya untuk mengikuti program PMM di Untidar Magelang.

Mereka dijemput oleh ME. ME kemudian berinisiatif mencarikan indekos karena saat itu sudah larut malam.

Sampai di tempat tujuan, saat keduanya tidur, pelaku tiba-tiba melancarkan aksinya. 

Ketua Himadiktar Adit Triyono menyatakan, pihaknya langsung melakukan rapat pengurus Himadikta begitu mendampat informasi kasus ini dari kampus.

Hasil rapat memutuskan pelaku diberhentikan secara tidak hormat karena telah melanggar kode etik kampus. 

Baca juga: Prabowo dan Muhaimin Bertemu 9 Kiai di Magelang Bahas Koalisi Pilpres 2024

Keputusan ini sudahsesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi Hikmadiktar.

"Pelaku sudah melanggar kode etik kampus maka kami memutuskan diberhentikan dari kepengurusan Humadiktar. Sebelum rapat pun kami sudah klarifikasi ke pelaku dan dia mengakuinya, jadi informasi dari kampus itu valid dan sudah dibenarkan oleh pelakunya," papar Adit. 

Adit mengatakan, pelanggaran kode etik yang dilakukan pelaku tergolong pelanggaran sedang, dengan sanksi yang dijatuhkan berupa pelarangan mengikuti kegiatan akademik dan kegiatan kampus lainnya dalam jangka waktu tertentu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com