Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saguwanto Pingsan Saat Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan, Kulit Wajah Melepuh dan Kakinya Patah

Kompas.com - 06/10/2022, 20:48 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Nur Saguwanto (19) adalah salah satu korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Meskipun berhasil selamat, namun kondisi Saguwanto mengalami luka berat.

Bahkan, dia mengaku sempat tak sadarkan diri lantaran sesak nafas saat gas air mata ditembakkan oleh aparat keamanan.

Pingsan saat kerusuhan

Pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen ini tak bisa mengingat secara jelas ketika insiden tersebut terjadi.

Begitu sadar, dia sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Setelah gas air mata ditembakkan, saya sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja sudah ada di rumah sakit saja. Namun bersyukurnya saya masih bisa selamat," kata dia.

Seingat dia, sebelum pingsan dirinya sempat berada di gate 11 tribun Stadion Kanjuruhan.

Saat itu, kondisi tribun penuh sesak dengan kerumunan orang.

"Saya masih sempat mengingat, banyak orang di tribun saya. Saat itu penuh sesak, di tengah-tengah dirangkul teman dan saya sudah nggak sadar lagi waktu itu," ucap dia.

Baca juga: Jumlah Pasien Luka Korban Tragedi Kanjuruhan di RSSA Bertambah, Pemerintah Pastikan Tanggung Biaya Pengobatan

Wajah melepuh dan patah tulang

Saat itu, Saguwanto mengaku tak berdaya karena merasakan sesak nafas akibat menghirup udara bercampur gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.

"Saya baru tersadar sekitar pukul 04.00 WIB di RSUD Kanjuruhan. Kemudian baru bisa menghubungi orang tua pukul 06.00 WIB," ujar alumni SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi ini.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, dia kini sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah.

Namun, dia masih harus menjalani masa penyembuhan akibat kulit wajahnya melepuh dan pergelangan kaki kirinya patah saat menyelamatkan diri dari kericuhan.

“Yang saya rasakan bagian kaki ini masih sakit dan dada juga. Sesekali jika dibuat napas agak sesak dan sakit,” jelas dia.

Baca juga: Perjuangan Ayah Cari Anaknya yang Hilang usai Tragedi Kanjuruhan, Sempat Buka 50 Kantong Mayat di Rumah Sakit

Seperti diketahui, tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Peristiwa mencekam itu terjadi setelah pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya.

Gelombang suporter Arema turun ke lapangan hingga polisi menembakkan gas air mata.

Situasi pun tak terkendali hingga menyebabkan 131 orang tewas dalam tragedi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kesaksian Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Kesakitan Akibat Kulit Melepuh Hingga Patah Tulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com