Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UIN Raden Fatah Palembang: Ada Dugaan Pengkhianatan dalam Penganiayaan Mahasiswa

Kompas.com - 06/10/2022, 18:25 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Profesor Nyayu Khadijah mengatakan, ada dugaan pengkhianatan yang dilakukan oleh ALP (19) sehingga korban dikeroyok.

ALP diketahui merupakan mahasiswa yang ikut dalam kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Litbang. Namun, dalam kegiatan itu korban mengaku telah dikeroyok oleh sekitar 10 orang seniornya. Bahkan sampai disundut rokok dan ditelanjangi.

“Informasinya seperti itu (ada pengkhianatan) sehingga korban dianiaya. Tapi pengkhianatan seperti apa dan siapa saja aktornya sehingga terjadi perselisihan kami dalami dulu,” kata Nyayu saat memberikan keterangan pers, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Jurnalis Peliput Pemeriksaan Penganiaya Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Diintimidasi

Nyayu mengungkapkan, UKMK Litbang telah berjalan sejak lama di kampus tersebut. Hanya saja, ada isu yang beredar bahwa penganiayaan yang menimpa ALP diduga intervensi dari para senior.

“Organisasi ekstra dari dulu memang ada, mungkin (senior) ingin menunjukkan perannya juga di kalangan mahasiswa. Jika ada intervensi senior di organisasi ekstra, kami cukup menyayangkan. Tapi semoga itu tidak benar,”ujarnya.

Sejauh ini, tim investigasi yang dibentuk oleh UIN Raden Fatah masih bekerja untuk mengungkap kasus penganiayaan yang dialami oleh ALP.

Hasil dari investigasi itu nantinya akan menjurus sanksi yang diberikan kepada para pelaku.

“Kita menunggu hasil kerja tim investigasi, baru bisa menentukan sanksi apa yang akan diberikan kepada pelaku. Sanksi ringan, sedang, atau berat. Sanksi terberat yakni drop out dari kampus,” tegasnya.

Baca juga: Diksar Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Ternyata Tak Kantongi Izin Kampus

Diberitakan sebelumnya, ALP (19) mengaku bahwa ia telah disiksa oleh para seniornya ketika mengikuti Pendidikan Dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Litbang. Pengakuan tersebut dibuat ALP melalui video yang beredar di media sosial.

Dalam rekaman itu, ALP mengaku bahwa ia telah menjadi korban kekerasan oleh para seniornya

“Saya merupakan korban kekerasan pada saat diksar UKMK Litbang. Hari ini 3 Oktober 2022 saya menyatakan bahwa benar, ada diksar UKMK Litbang tersebut.Saya dikeroyok diancam, disiksa, disundut api rokok hingga ditelanjangi,”kata ALP.

ALP pun mengklarifikasi video sebelumnya yang mana saat itu korban mengaku bahwa telah menyebarkan kabar hoaks terkait kegiatan diksar UKMK Litbang hingga membuat kegaduhan.

Menurutnya, video tersebut dibuat di bawah ancaman para seniornya. Sehingga, ia pun meminta kepada pihak berwenang untuk mengusut tuntas para pelaku penganiayaan terhadap dirinya.

“Terkait beredarnya video saya sebelumnya, bahwa video tersebut dibuat dengan paksaan dan tekanan dari pihak panitia. Oleh sebab itu, saya meminta keadilan kepada pihak yang berwenang,”jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com