Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet Liar Resahkan Warga Sukorame Kota Kediri

Kompas.com - 06/10/2022, 17:15 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sekawanan monyet liar menyatroni rumah warga di lingkungan Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Keberadaan hewan tersebut membuat warga resah karena sifatnya yang agresif. Sehingga itu dikhawatirkan menimbulkan konflik dengan masyarakat.

Seorang warga, Hari Tri Wasono, seorang warga, mengatakan, sifat agresif monyet itu nampak saat warga berupaya mengusirnya dari permukiman penduduk.

"Perangai monyetnya malah akan balik menyerang," ujar Hari Tri Wasono pada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Motor di Jalan Raya Malang-Kediri, 1 Orang Tewas

Adapun keberadaan monyet di lingkungannya tersebut sudah berlangsung sejak sebulan ini. Monyet-monyet itu bergelayutan di pepohonan maupun bertengger di atap rumah penduduk.

Menurut Hari, mulanya hanya satu ekor yang datang sehingga dikira peliharaan warga yang lepas. Namun semakin hari semakin banyak, mencapai empat ekor.

Mereka hampir setiap hari selalu menyatroni permukiman lalu menghilang saat hari mulai gelap.

Warga belum mengetahui pasti asal usul hewan tersebut. Namun diduga monyet liar dari pegunungan yang mencari makan.

Sebab, kata Hari, di lingkungannya masih banyak pekarangan warga yang cukup rimbun. Juga banyak tanaman mangga maupun pisang.

"Di sini banyak tanaman pisang dan mangga," lanjutnya.

Kini keberadaan mereka mulai mengganggu lingkungan. Itu karena selain jumlahnya, juga kerusakan yang ditimbulkannya.

Yakni selain dampak berupa tanaman yang menjadi rusak, kawanan monyet itu juga merusak genteng atap rumah.

"Atap genteng saya banyak yang jatuh," ujar Hari.

Atas hal itu, warga pun berupaya meminta bantuan beberapa instansi pemerintah untuk menangani keluhan itu.

Baca juga: 11 Sumber Sejarah Kerajaan Kediri

Warga melaporkannya kepada unit pemadam kebakaran hingga ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).

Kepala Resor Wilayah Konservasi BKSD Kediri, David Fathurrohman, mengatakan, atas laporan yang masuk itu pihaknya sudah menerjunkan tim.

"Per 5 Oktober kemarin kami sudah terjun ke lokasi untuk observasi," ujar David pada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapolres Purworejo AKBP Victor Ziliwu Dicopot Usai Dilaporkan ke Polda Jateng

Kapolres Purworejo AKBP Victor Ziliwu Dicopot Usai Dilaporkan ke Polda Jateng

Regional
Pertandingan 'Tarkam' di Kepri Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan

Pertandingan "Tarkam" di Kepri Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan

Regional
7 Fakta Warga Amerika Bunuh Mertua di Banjar, Pernah Lakukan Percobaan Pembunuhan di San Francisco

7 Fakta Warga Amerika Bunuh Mertua di Banjar, Pernah Lakukan Percobaan Pembunuhan di San Francisco

Regional
Revitalisasi Dimulai Oktober, Keraton Solo Minta Pemkot Tak Khawatir soal Pemindahan PKL

Revitalisasi Dimulai Oktober, Keraton Solo Minta Pemkot Tak Khawatir soal Pemindahan PKL

Regional
Pelaku Perundungan Siswa di Cilacap Hampir Dihajar Massa, Polisi Minta Warga Menahan Diri

Pelaku Perundungan Siswa di Cilacap Hampir Dihajar Massa, Polisi Minta Warga Menahan Diri

Regional
Sambil Mengusap Air Mata, Ibu Ini Minta Pelaku yang Bunuh Anaknya Dihukum Berat

Sambil Mengusap Air Mata, Ibu Ini Minta Pelaku yang Bunuh Anaknya Dihukum Berat

Regional
Jelang Pemilu 2024, BNPT Sebut Fanatik Partai Bisa Dimasuki Radikalisme

Jelang Pemilu 2024, BNPT Sebut Fanatik Partai Bisa Dimasuki Radikalisme

Regional
Penyelundup Ribuan Butir Ekstasi 'Tiger' di Kepri Ditangkap, Dijanjikan Upah Rp 10 Juta

Penyelundup Ribuan Butir Ekstasi "Tiger" di Kepri Ditangkap, Dijanjikan Upah Rp 10 Juta

Regional
'Saya Tinggal di Kabupaten Banggai, di Luar TikTok Ongkirnya Bisa sampai Rp 90.000 Lebih'

"Saya Tinggal di Kabupaten Banggai, di Luar TikTok Ongkirnya Bisa sampai Rp 90.000 Lebih"

Regional
Kontra Memori Kasasi Terdakwa Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, JPU Dinilai Tidak Cermat

Kontra Memori Kasasi Terdakwa Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, JPU Dinilai Tidak Cermat

Regional
Kronologi Terungkapnya Tukang Parkir Cabuli 40 Anak di Bengkalis

Kronologi Terungkapnya Tukang Parkir Cabuli 40 Anak di Bengkalis

Regional
Siswi SMA di NTT Lapor Polisi karena Dua Kali Dicabuli Ayah Tirinya

Siswi SMA di NTT Lapor Polisi karena Dua Kali Dicabuli Ayah Tirinya

Regional
Alasan Jaksa di Lampung Ajukan Banding Kasus Korupsi meski Vonis Hakim Lebih Berat dari Tuntutan

Alasan Jaksa di Lampung Ajukan Banding Kasus Korupsi meski Vonis Hakim Lebih Berat dari Tuntutan

Regional
7 Fakta Murid Bacok Guru di Demak, Pelaku Mengaku sebagai Tulang Punggung Keluarga

7 Fakta Murid Bacok Guru di Demak, Pelaku Mengaku sebagai Tulang Punggung Keluarga

Regional
Pemkab Seluma Gelar Simposium Huruf Ulu, Bupati Erwin: Mari Kita Lestarikan Bersama-sama

Pemkab Seluma Gelar Simposium Huruf Ulu, Bupati Erwin: Mari Kita Lestarikan Bersama-sama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com