KEDIRI, KOMPAS.com - Sekawanan monyet liar menyatroni rumah warga di lingkungan Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Keberadaan hewan tersebut membuat warga resah karena sifatnya yang agresif. Sehingga itu dikhawatirkan menimbulkan konflik dengan masyarakat.
Seorang warga, Hari Tri Wasono, seorang warga, mengatakan, sifat agresif monyet itu nampak saat warga berupaya mengusirnya dari permukiman penduduk.
"Perangai monyetnya malah akan balik menyerang," ujar Hari Tri Wasono pada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Motor di Jalan Raya Malang-Kediri, 1 Orang Tewas
Adapun keberadaan monyet di lingkungannya tersebut sudah berlangsung sejak sebulan ini. Monyet-monyet itu bergelayutan di pepohonan maupun bertengger di atap rumah penduduk.
Menurut Hari, mulanya hanya satu ekor yang datang sehingga dikira peliharaan warga yang lepas. Namun semakin hari semakin banyak, mencapai empat ekor.
Mereka hampir setiap hari selalu menyatroni permukiman lalu menghilang saat hari mulai gelap.
Warga belum mengetahui pasti asal usul hewan tersebut. Namun diduga monyet liar dari pegunungan yang mencari makan.
Sebab, kata Hari, di lingkungannya masih banyak pekarangan warga yang cukup rimbun. Juga banyak tanaman mangga maupun pisang.
"Di sini banyak tanaman pisang dan mangga," lanjutnya.
Kini keberadaan mereka mulai mengganggu lingkungan. Itu karena selain jumlahnya, juga kerusakan yang ditimbulkannya.
Yakni selain dampak berupa tanaman yang menjadi rusak, kawanan monyet itu juga merusak genteng atap rumah.
"Atap genteng saya banyak yang jatuh," ujar Hari.
Atas hal itu, warga pun berupaya meminta bantuan beberapa instansi pemerintah untuk menangani keluhan itu.
Baca juga: 11 Sumber Sejarah Kerajaan Kediri
Warga melaporkannya kepada unit pemadam kebakaran hingga ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Kepala Resor Wilayah Konservasi BKSD Kediri, David Fathurrohman, mengatakan, atas laporan yang masuk itu pihaknya sudah menerjunkan tim.
"Per 5 Oktober kemarin kami sudah terjun ke lokasi untuk observasi," ujar David pada Kompas.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.