Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perpeloncoan Maba, Universitas Jember Temukan Adanya Kekerasan Verbal

Kompas.com - 06/10/2022, 16:37 WIB
Bagus Supriadi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Hasil investigasi kasus perpeloncoan pada mahasiswa Baru Fakultas Teknik Universitas Jember dalam kegiataan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) sudah rampung.

Tim investigasi dugaan pelanggaran kegiatan PPMB bertajuk Bimbingan Edukasi Anak Teknik (BEAT) 2022 menemukan sejumlah fakta terkait adanya aksi perpeloncoan tersebut.

Dalam kerjanya, tim sudah melakukan pengumpulan data, informasi dan keterangan terkait kegiatan itu.

Adapun pihak yang diperiksa di antaranya, pimpinan fakultas, koordinator tata usaha dan wakor bidang akademik dan kemahasiswaan, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), ketua panitia PPMB Fakultas Teknik Universitas Jember, perwakilan Mahasiswa Baru (MABA) Fakultas Teknik Tahun 2022 dan perwakilan orang tua mahasiswa baru.

Baca juga: Ditangkap Setelah Bunuh Mahasiswa Unej 9 Tahun Lalu, Motif Pelaku karena Diremehkan Calon Mertua

“Pada Senin 3 Oktober 2022, Tim investigasi telah menyelesaikan tugas dan melaporkan hasil investigasi kepada Rektor Universitas Jember,” kata Wakil Koordinator Bidang Humas Unej Rokhmad Hidayanto dalam keterangan tertulis Kamis (6/10/2022).

Menurut Rokhmad, kesimpulan dari investigasi tersebut adalah terjadi kelalaian pengawasan dari pihak pimpinan Fakultas Teknik terhadap kegiatan BEAT 2022.

Akibatnya, terjadi beberapa pelanggaran kegiatan yang tidak sesuai dengan proposal yang dikonsultasikan dan disetujui pihak Fakultas.

“Terjadi kekerasan verbal yang dianggap biasa oleh kakak tingkat namun berlawanan dengan etika akademik, dan kesopanan,” jelas dia.

Kemudian, panitia pelaksana BEAT 2022, tidak dapat mengendalikan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang dituangkan dalam proposal, sehingga terjadi aktivitas diluar jadwal kegiatan BEAT 2022, serta terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang tertuang dalam proposal BEAT 2022.

Selain itu, lanjut dia, pada prinsipnya mahasiswa baru angkatan 2022 merasa ikhlas dan sanggup menjalani kegiatan BEAT 2022, asalkan terukur dan dalam keadaan wajar sesuai dengan etika yang berlaku.

Namun, pasca kasus perpeloncoan itu viral, terjadi ketidaknyamanan secara personal dengan adanya ungkapan lebay, cengeng dan lainnya.

Hal ini menyebabkan mahasiswa baru angkatan 2022 Fakultas Teknik mempunyai perasaan terasing, tidak nyaman dan merasa bersalah secara personal ketika bertemu kakak tingkat.

Untuk itu, berdasarkan laporan dan rekomendasi tim investigasi, Rektor Unej mengambil beberapa keputusan.

Pertama, memberi peringatan tertulis kepada Dekan Fakultas Teknik atas kelalaian dalam pelaksanaan BEAT Tahun 2022.

Kedua, pimpinan Fakultas Teknik agar membubarkan Kepanitiaan BEAT Tahun 2022, dengan catatan apabila masih terdapat agenda kegiatan PPMB yang belum terselesaikan maka dapat dilanjutkan dengan membentuk kepanitiaan baru yang melibatkan Pimpinan Fakultas, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa Fakultas Teknik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com