Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Produsen Tahu Semarang, Terpaksa Naikkan Harga karena Harga Kedelai dan BBM Naik

Kompas.com - 06/10/2022, 14:50 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Produsen tahu Kota Semarang hanya bisa gigit jari di tengah harga kedelai yang melambung tinggi sejak beberapa minggu lalu.

Produsen tahu seperti terjepit oleh harga kedelai yang naik, dan harga bahan bakar minyak (BBM) yang juga naik.

Baca juga: Dilema Pengusaha Tempe di Tengah Kenaikan Harga Kedelai: Naikkan Harga Jual atau Kurangi Ukuran

Produsen tahu dari Tandang, Kota Semarang, Joko Wiyatno (49) mengatakan, saat ini harga kedelai yang awalnya Rp 10.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 13.000 per kilogram.

"Kenaikan itu sudah sejak 18 September kemarin," jelasnya saat ditemui di tempat produksi tahu miliknya, Kamis (6/10/2022).

Hal itu mengakibatkan jumlah produksi tahu miliknya yang ikut turun. Jika dia hitung, penurunan produksi bisa sampai 30 persen sejak harga kedelai naik.

Naiknya harga kedelai dan ongkos transportasi yang mahal, dia hanya mampu memproduksi tahu sebanyak 70 tong setiap harinya.

"Padahal sebelumnya bisa sampai 100 tong setiap harinya,"imbuhnya. "Produksi turun 30 persen ini," ujarnya.

Selain persoalan harga kedelai dan BBM, kondisi Joko semakin terhimpit karena 25 karyawan menuntut agar gajinya dinaikan karena harga BBM naik.

"Pada minta naik karena ongkos transportasi juga naik sejak harga BBM naik," kata Joko.

Hal itu membuat Joko terpaksa menaikkan harga tahu produksinya. Naiknya harga tahu juga disepakati komunitas pedagang tahu di Kota Semarang.

"Kenaikan harga tahu yang disepakati yakni sebesar Rp 30.000 ribu per tong. Dulu yang seharga Rp 210.000 per tong kini mencapai Rp 240.000 per tong," ungkapnya.

Baca juga: Harga Kedelai Impor Tembus Rp 13.000 Per Kg, Perajin Tahu Tempe di Indramayu Berencana Kecilkan Ukuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Warga Lombok Timur Terluka Parah Diserang Babi Hutan Saat Berladang

3 Warga Lombok Timur Terluka Parah Diserang Babi Hutan Saat Berladang

Regional
Dentuman dan Erupsi di Gunung Ruang Sulut, 838 Warga Dievakuasi

Dentuman dan Erupsi di Gunung Ruang Sulut, 838 Warga Dievakuasi

Regional
Awal Mula Terungkapnya Kasus Pria Dibunuh dan Dicor Tukang Kebun di Bandung Barat

Awal Mula Terungkapnya Kasus Pria Dibunuh dan Dicor Tukang Kebun di Bandung Barat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com