Beberapa faktor penyebab BLT belum tersalurkan karena KPM tidak ditemukan, meninggal dunia tanpa ahli waris dan ahli waris tidak satu kepala keluarga (KK).
Tiga hal ini yang paling mengetahui adalah pihak desa atau kelurahan tempat penerima berdomisili.
Baca juga: Brigadir IS Digrebek Istrinya Sendiri Saat Berduaan dengan Perempuan Lain di Bima NTB
Dinas Sosial NTB, menurut Ahsanul, kesulitan mengakses data dari Kemensos, meskipun telah bersurat secara resmi ke PT Pos Indonesia untuk mengakses data penerima BLT BBM tersebut.
Bukan hanya Dinsos Provinsi, Dinsos di 10 kabupaten dan kota se-NTB juga tidak bisa meminta akses data tersebut pada Kantor Pos.
"Kita pun sampai minta ini data by name by address penerima BLT BBM ini ke Pos, tapi mereka tidak berani berikan ke Dinsos kalau tidak ada izin Kemensos," kata Ahsanul.
Baca juga: Soal Curhat Wisatawan Mengalami Catcalling di Gili Trawangan, Ini Tanggapan Gubernur NTB
Menurut Ahsanul, semestinya Dinsos di daerah bisa mengakses data penerima BLT BBM yang disalurkan Kemensos melalui Kantor Pos. Sebab, masyarakat yang tak mendapatkan bantuan kerap mempertanyakan hal tersebut kepada Dinas Sosial setempat.
"Ada koordinasi dan komunikasi yang terputus antara Dinsos di daerah dengan Kemensos," ungkap Ahsanul.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinsos NTB, dari 554.001 penerima BLT BBM tahap 1 2022, tersebar di Kabupaten Bima sebanyak 45.934 KPM (Rp 16,1 miliar), Dompu 24.746 KPM (Rp 7,4 miliar), Kota Bima 13.958 KPM (Rp 4,1 miliar), Kota Mataram 35.944 KPM (Rp 10,7 miliar), Lombok Barat 76.734 KPM (Rp 23 miliar), Lombok Tengah 132.699 KPM (Rp 39,8 miliar), Lombok Timur 125.740 KPM (Rp 37,7 miliar), Lombok Utara 34.680 KPM (Rp 10,4 miliar), Sumbawa 43.587 KPM (Rp 13 miliar) dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebanyak 11.979 KPM (Rp 3,5 miliar).
Berdasarkan data tersebut, rata-rata telah terealisasi 97 hingga 99 persen di sembilan kabupaten dan kota, hanya di Kabupaten Bima yang telah terealisasi 100 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.