Setelah berhasil melewati pintu keluar, perempuan kelahiran Kecamatan Kedungtuban tersebut mengaku tidak berani memberikan pertolongan.
Sebab, kondisi saat itu yang membuatnya tidak berdaya untuk memberikan pertolongan, yang ada di benaknya bagaimana dirinya bisa selamat.
"Enggak berani menolong, saat itu yang ada di pikiran saya bagaimana saya menyelamatkan diri, karena saat itu di luar juga masih terdengar suara tembakan," ucap dia.
Saat sudah di luar stadion, ia melihat masih ada tembakan gas air mata, ia kemudian berlari untuk menyelamatkan diri.
Hingga sekitar jam 02.00 WIB pagi dirinya dan beberapa temannya baru bisa berkumpul di mobil Elf dan kembali ke Cepu, Blora dengan kondisi selamat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.