Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logo HUT Ke-23 Nunukan Dituding Menjiplak dari Kabupaten Kendal

Kompas.com - 06/10/2022, 08:59 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warganet di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), tengah heboh dengan peluncuran logo HUT Ke-23 kabupaten tersebut.

Logo yang kini terpajang di hampir semua spanduk, baliho di jalan protokol, dan menjadi twibbons tersebut, memantik perdebatan panas di media sosial.

Pasalnya, logo tersebut dianggap jiplakan atau copy paste dari logo HUT Ke-417 Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Baca juga: Lagu Thinking Out Loud Dituding Menjiplak Marvin Gaye, Ed Sheeran Harus Bersiap Hadapi Persidangan

Bukan hanya dari segi warna saja yang serupa, adanya gambar padi dan roda, yang merupakan ornament di angka yang melambangkan usia Nunukan ke-23, nyaris serupa dengan logo HUT Ke-417 Kendal yang dirayakan 28 Juli 2022 lalu.

Pencipta logo HUT Nunukan, Ramli mengakui, bentuk logo Kabupaten Kendal memang menjadi salah satu referensi dari karyanya yang telah dinobatkan menjadi pemenang sayembara cipta logo HUT Ke-23 Nunukan.

"Setiap desain, tentu ada referensi. Dan saya akui bahwa logo Kabupaten Kendal menjadi salah satu referensi saya dalam membuat logo HUT Ke-23 Nunukan," ujarnya, saat dikonfirmasi.

Ramli menegaskan, karyanya bukanlah plagiat atau copy paste. Kemiripan dalam logo, karena sumber inspirasinya hampir sama.

Termasuk tema HUT Nunukan "Bersinergi Pulihkan Ekonomi", yang bakal dirayakan 12 Oktober 2022 nanti.

Untuk menggambarkan tagline tersebut, ada sejumlah ornamen dalam logo Kabupaten Kendal memiliki filosofi sama dan menggambarkan harapan serta tujuan serupa.

Baca juga: Ide Cerita Ben & Jody Dituding Menjiplak, Angga Sasongko Bereaksi

Misalnya ornamen roda, yang dianggap sangat cocok, karena melambangkan cita dan harapan, agar Kabupaten Nunukan terus maju, dan perekonomian bisa terus berjalan, pasca dihantam pagebluk Covid-19.

Sementara tanaman padi, melambangkan adanya kesejahteraan. Padi merupakan lambang pangan, dan kebetulan, Kabupaten Nunukan memiliki padi Adan di Krayan yang identik dengan hal tersebut.

"Kalau masalah warna, itu tentang selera. Saya suka warna biru dan paduan kuning, itu yang saya gunakan. Siapa pun yang suka warna tertentu, pasti karyanya akan dominan dengan warna kesukaannya," jelasnya.

Ramli membantah jika karyanya dicap sebagai plagiat. Menurutnya, plagiarisme hanya mengambil utuh karya orang lain dan menjadikannya sebagai hak milik.

Sementara, jika melihat bentuk logo HUT Nunukan, akan sangat berbeda dari segi bentuk angka, maupun pesan yang disampaikan.

Di logo HUT Nunukan ada motif-motif adat, masing-masing Lundayeh, Tagalan, Tahol, dan Tidung Bulungan, yang tidak dimiliki daerah lain. Termasuk adanya gajah Sebuku.

Baca juga: Perhelatan PON XX Papua 2021 Menjiplak Olimpiade Tokyo 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com