NUNUKAN, KOMPAS.com – Warganet di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), tengah heboh dengan peluncuran logo HUT Ke-23 kabupaten tersebut.
Logo yang kini terpajang di hampir semua spanduk, baliho di jalan protokol, dan menjadi twibbons tersebut, memantik perdebatan panas di media sosial.
Pasalnya, logo tersebut dianggap jiplakan atau copy paste dari logo HUT Ke-417 Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Baca juga: Lagu Thinking Out Loud Dituding Menjiplak Marvin Gaye, Ed Sheeran Harus Bersiap Hadapi Persidangan
Bukan hanya dari segi warna saja yang serupa, adanya gambar padi dan roda, yang merupakan ornament di angka yang melambangkan usia Nunukan ke-23, nyaris serupa dengan logo HUT Ke-417 Kendal yang dirayakan 28 Juli 2022 lalu.
Pencipta logo HUT Nunukan, Ramli mengakui, bentuk logo Kabupaten Kendal memang menjadi salah satu referensi dari karyanya yang telah dinobatkan menjadi pemenang sayembara cipta logo HUT Ke-23 Nunukan.
"Setiap desain, tentu ada referensi. Dan saya akui bahwa logo Kabupaten Kendal menjadi salah satu referensi saya dalam membuat logo HUT Ke-23 Nunukan," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Ramli menegaskan, karyanya bukanlah plagiat atau copy paste. Kemiripan dalam logo, karena sumber inspirasinya hampir sama.
Termasuk tema HUT Nunukan "Bersinergi Pulihkan Ekonomi", yang bakal dirayakan 12 Oktober 2022 nanti.
Untuk menggambarkan tagline tersebut, ada sejumlah ornamen dalam logo Kabupaten Kendal memiliki filosofi sama dan menggambarkan harapan serta tujuan serupa.
Baca juga: Ide Cerita Ben & Jody Dituding Menjiplak, Angga Sasongko Bereaksi
Misalnya ornamen roda, yang dianggap sangat cocok, karena melambangkan cita dan harapan, agar Kabupaten Nunukan terus maju, dan perekonomian bisa terus berjalan, pasca dihantam pagebluk Covid-19.
Sementara tanaman padi, melambangkan adanya kesejahteraan. Padi merupakan lambang pangan, dan kebetulan, Kabupaten Nunukan memiliki padi Adan di Krayan yang identik dengan hal tersebut.
"Kalau masalah warna, itu tentang selera. Saya suka warna biru dan paduan kuning, itu yang saya gunakan. Siapa pun yang suka warna tertentu, pasti karyanya akan dominan dengan warna kesukaannya," jelasnya.
Ramli membantah jika karyanya dicap sebagai plagiat. Menurutnya, plagiarisme hanya mengambil utuh karya orang lain dan menjadikannya sebagai hak milik.
Sementara, jika melihat bentuk logo HUT Nunukan, akan sangat berbeda dari segi bentuk angka, maupun pesan yang disampaikan.
Di logo HUT Nunukan ada motif-motif adat, masing-masing Lundayeh, Tagalan, Tahol, dan Tidung Bulungan, yang tidak dimiliki daerah lain. Termasuk adanya gajah Sebuku.
Baca juga: Perhelatan PON XX Papua 2021 Menjiplak Olimpiade Tokyo 2020
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.