GORONTALO, KOMPAS.com – Jembatan kayu hasil pembangunan swadaya masyarakat hanyut terseret arus Sungai Tulabolo, Bone Bolango. Jembatan ini sudah beberapa kali diganti namun selalu hanyut akibat luapan sungai.
Akibat putusnya jembatan ini, masyarakat Desa Tulabolo Timur, para penambang emas tradisional dan warga di beberapa desa di Kecamatan Pinogu yang berada di enklave Taman Nasional Bogani Nani Wartabone terisolasi.
Baca juga: Jembatan Putus, 2 Truk Bermuatan Pasir dan Batu Nyebur ke Sungai
“Tadi malam Sungai Tulabolo meluap dan menghanyutkan jembatan ini,” kata Uten Hulamangi, salah seorang warga Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Kamis (6/10/2022).
Desa Tulabolo memiliki lokasi yang strategis karena posisinya berada di pintu keluar ke jalan raya untuk Desa Tulabolo Barat dan Tulabolo Timur di Kecamatan Suwawa Timur, Desa Tilonggibila Bangio, Dataran Hijau, Pinogu dan Pinogu Permai di Kecamatan Pinogu, serta menjadi pintu keluar masuknya para penampang emas.
Hanya masyarakat Desa Tulabolo Barat yang masih punya akses keluar melalui jembatan gantung, sementara desa-desa lainnya praktis tidak bisa keluar akibat putusnya jembatan ini.
Putusnya jembatan Tulabolo ini juga dibenarkan oleh Yoan Achril Babyonggo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango.
“Ini jembatan darurat, putus terseret arus sungai Tulabolo yang sedang meluap pukul 21.47 Wita,” ujar Yoan Achril Babyonggo.
Sejumlah warga, terutama para penambang emas tradisional terhambat aktivitasnya, karena mereka bergantung pada jembatan ini untuk membawa kebutuhan logistik dari luar ke lokasi tambang dan sebaliknya.
“Akibat banjir ini ada sebagian warga yang membuat ponton untuk menyeberangkan warga dan barang dari Tulabolo ke Desa Poduwoma melalui sungai Bone. Namun kondisi arus sungai yang meluap tidak selalu bisa digunakan,” ujar Olan Lahay, warga Tulabolo.
Olan Lahay menjelaskan ponton darurat ini memasang biaya Rp40 ribu untuk menyeberangkan motor pergi pulang, diakuinya kondisi ini bisa dilakukan saat aliran Sungai Bone normal, namun jika meluap seperti ini banyak yang tidak berani menyeberang.
Baca juga: 34 KK di Bengkulu Terisolasi akibat Jembatan Putus, BPBD Suplai Air Minum dan Makanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.