Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Hanyut Terseret Arus Sungai Tulabolo, Warga di Sejumlah Desa dan Penambang Terisolasi

Kompas.com - 06/10/2022, 07:50 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Jembatan kayu hasil pembangunan swadaya masyarakat hanyut terseret arus Sungai Tulabolo, Bone Bolango. Jembatan ini sudah beberapa kali diganti namun selalu hanyut akibat luapan sungai.

Akibat putusnya jembatan ini, masyarakat Desa Tulabolo Timur, para penambang emas tradisional dan warga di beberapa desa di Kecamatan Pinogu yang berada di enklave Taman Nasional Bogani Nani Wartabone terisolasi.

Baca juga: Jembatan Putus, 2 Truk Bermuatan Pasir dan Batu Nyebur ke Sungai

“Tadi malam Sungai Tulabolo meluap dan menghanyutkan jembatan ini,” kata Uten Hulamangi, salah seorang warga Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Kamis (6/10/2022).

Desa Tulabolo memiliki lokasi yang strategis karena posisinya berada di pintu keluar ke jalan raya untuk Desa Tulabolo Barat dan Tulabolo Timur di Kecamatan Suwawa Timur, Desa Tilonggibila Bangio, Dataran Hijau, Pinogu dan Pinogu Permai di Kecamatan Pinogu, serta menjadi pintu keluar masuknya para penampang emas.

Hanya masyarakat Desa Tulabolo Barat yang masih punya akses keluar melalui jembatan gantung, sementara desa-desa lainnya praktis tidak bisa keluar akibat putusnya jembatan ini.

Putusnya jembatan Tulabolo ini juga dibenarkan oleh Yoan Achril Babyonggo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango.

“Ini jembatan darurat, putus terseret arus sungai Tulabolo yang sedang meluap pukul 21.47 Wita,” ujar Yoan Achril Babyonggo.

Sejumlah warga, terutama para penambang emas tradisional terhambat aktivitasnya, karena mereka bergantung pada jembatan ini untuk membawa kebutuhan logistik dari luar ke lokasi tambang dan sebaliknya.

“Akibat banjir ini ada sebagian warga yang membuat ponton untuk menyeberangkan warga dan barang dari Tulabolo ke Desa Poduwoma melalui sungai Bone. Namun kondisi arus sungai yang meluap tidak selalu bisa digunakan,” ujar Olan Lahay, warga Tulabolo.

Olan Lahay menjelaskan ponton darurat ini memasang biaya Rp40 ribu untuk menyeberangkan motor pergi pulang, diakuinya kondisi ini bisa dilakukan saat aliran Sungai Bone normal, namun jika meluap seperti ini banyak yang tidak berani menyeberang.

Baca juga: 34 KK di Bengkulu Terisolasi akibat Jembatan Putus, BPBD Suplai Air Minum dan Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com