Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pengunggah Video Kanjuruhan yang Diperiksa Polisi, Sempat Upload Pintu Stadion Tertutup

Kompas.com - 05/10/2022, 19:40 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah video saat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur viral di media sosial.

Penggunggah video tersebut kabarnya ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dalam video yang diunggah itu memperlihatkan pintu keluar stadion dengan kondisi tertutup

Informasi tersebut pun ramai menjadi perbincangan di masyarakat, termasuk Aremania.

Baca juga: Polri Klaim Tak ada Penangkapan Pengunggah Video Tragedi Kanjuruhan

Pengunggah video diperiksa

Diketahui, salah satu pengunggah video saat tertutupnya pintu keluar tersebut yakni seorang petugas kebersihan di Stasiun Malang Kota Baru.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif membenarkan bahwa salah satu petugas kebersihannya dibawa oleh polisi pada Senin (3/10/2022).

Namun, Luqman tidak menyebutkan secara mendetail kejadian dan siapa pegawai yang dibawa oleh kepolisian.

Dia hanya menjelaskan bahwa petugas kebersihan itu dibawa polisi untuk dimintai keterangan.

"Sekitar pukul 18.00 WIB kemudian disuruh balik," ungkap dia, Rabu.

Sementara itu, salah satu akun instagram @ferdiansyyah_27 menyampaikan, salah seorang temannya diringkus dan ditahan di Polres Malang.

Temannya bernama Kelpin adalah pengunggah video dengan situasi yang sama yakni tertutupnya salah satu pintu tribun stadion sehingga mengakibatkan penumpukan orang.

"Sam koncoku sng upload video ndk gerbong ditutup kok di ringkus polisi? Saiki arek e di tahan ndk polres malang! Opo iki kasus e di walek kabeh iki? Tolong bantu sam kuu,' tulis akun instagram @ferdiansyyah_27.

Lalu, akun instagram @kolektifa menuliskan bahwa orang yang diduga ditangkap telah diinterogasi oleh pihak kepolisian dari Polresta Malang Kota.

Namun, saat ini orang tersebut telah kembali dengan selamat.

Penjelasan polisi

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim investigasi khusus Mabes Polri memang mengamankan beberapa saksi, termasuk masyarakat umum.

Namun, pihaknya memastikan bahwa pengamanan itu hanya untuk kepentingan pemeriksaan sebagai saksi.

"Ya termasuk pengunggah video dari pihak masyarakat. Tujuannya agar timsus bisa melakukan penyelidikan secara menyeluruh," ucap Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa.

Dedi tidak menyebutkan secara spesifik siapa saja masyarakat yang dimintai keterangan sebagai saksi dalam tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan itu.

Hingga saat ini, total ada 29 orang yang sudah dimintai keterangan sebagai saksi.

Dari 29 orang tersebut, 23 di antaranya anggota kepolisian, serta 6 orang lainnya dari unsur panitia pelaksana pertandingan dan masyarakat umum, termasuk Aremania.

Jumlah saksi yang akan diperiksa polisi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan kemungkinan masih akan bertambah.

Baca juga: Pengunggah Video Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Dikabarkan Diciduk Aparat, Ini Penjelasan Polisi

Seperti diketahui, tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Tragedi itu dipicu setelah pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya 2-3.

Gelombang suporter Aremania langsung turun menyerbu lapangan hingga aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, jumlah korban jiwa dalam tragedi tersebut bertambah menjadi 131 orang.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki, Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Pythag Kurniati, Krisiandi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com