Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Suporter dan Pemain di Sejumlah Daerah Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 18:41 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan menewaskan sebanyak 131 korban jiwa pada Sabtu (1/10/2022).

Lantunan doa bersama menggema di sejumlah daerah sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas insiden yang menimpa dunia sepak bola dalam pertandingan Arema vs Persebaya di Malang, Jawa Timur.

Respons suporter, pemain dan masyarakat yang ikut berduka di sejumlah daerah beraneka ragam, mulai dari menyalakan lilin hingga membaca doa bersama.

Persis Solo akhiri rivalitas

Seperti yang dilakukan ratusan suporter Persis Solo mengenakan atribut kaos warna hitam dan membawa bendera bertuliskan Persis Solo.

Sebelum berangkat, ratusan suporter melakukan aksi doa bersama kemudian dilanjutkan mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat.

Baca juga: Ratusan Suporter Semen Padang FC dan Aremania Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

Pengawalan ketat diberlakukan oleh Polresta Solo dan Brimob Polda Jawa Tengah (Jateng), hingga perbatasan atau pintu keluar Kota Solo, di Kawasan Kelurahan Kleco, Kecamatan Laweyan.

"Walaupun kemarin di Malang sebenarnya juga bukan bentrokan antarsuporter tapi kita mikir kalau seperti ini terus mungkin bisa terjadi di Solo, di Yogya atau di manapun tempatnya. Kita mulai menurun ego masing-masing, kita mulai membuka diri agar tidak kejadian di kota-kota lain," kata Dirigen Pasoepati, Agung Warshope (36), Selasa (4/10/2022).

Dengan adanya aksi ini, diharapkan perdamaian untuk mengakhiri rivalitas panas di pentas sepak bola ini akan tercapai dalam waktu dekat.

"Yang jelas kita enggak ingin ada lagi korban di sepakbola. Sepak bola harusnya bikin kita happy, senang-senang, hiburan rakyat. Kita meminimalisir kejadian besok-besok jangan sampai ada korban lagi," jelasnya.

Aksi solidaritas suporter Semen Padang FC

Ratusan suporter Semen Padang FC dan Aremania beserta aparat kepolisian menggelar doa bersama di Masjid Ar Rahman, Mapolda Sumatera Barat, Selasa (4/10/2022) malam.

Baca juga: Gelar Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan, Suporter di Purworejo Sepakat Ikrar Damai

Doa bersama tersebut dalam rangka solidaritas dan keprihatinan atas insiden di lapangan sepak bola Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Kegiatan diawali dengan shalat isya berjemaah, dilanjutkan dengan shalat ghaib. Kemudian membacakan shalawat nabi, dilanjutkan dengan membaca surat yasin dan diakhiri dengan doa bersama.

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto dalam sambutannya mengatakan, duka mendalam baru-baru ini menyelimuti persepakbolaan Indonesia bahkan seluruh pecinta sepak bola dunia turut berduka dalam insiden yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.

"Untuk itu, kita hadir di sini bersama turut berbela sungkawa, mari kita doakan semoga arwah korban insiden Kanjuruhan, diterima di sisi-nya dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dalam musibah ini, dan untuk para korban yang luka-luka semoga segera diberikan kesembuhan dan dapat beraktifitas seperti sedia kala. Amiin," kata Edi.

Suporter Bali United nyalakan lilin

Tidak hanya itu, Ratusan suporter dan para pemain Bali United ikut berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com