KOMPAS.com - Video saat seorang anggota TNI menendang seorang suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Hal itu ternyata menjadi sorotan langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dirinya pun berjanji akan mengusut kasus tindakan anggotanya anggotanya itu.
Sementara itu, Wakapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Abiyoso Seno Adji meminta warga tak segan untuk melapor jika masih ada polisi yang sembunyi di tikungan lalu menghentikan pengendara.
Menurutnya, kepolisian saat ini tidak akan melakukan razia di jalan. Pasalnnya, saat ini eranya adalah teknologi menggunakan ETLE.
Berikut ini berita populer regional secara lengkap:
Jenderal Andika menjelaskan, tindakan prajurit yang ada di rekaman video itu berlebihan.
Bahkan dirinya menyebut tindakan anarkis anggotanya itu bukan dalam rangka mempertahankan diri, melainkan menjurus tindak pidana.
“Yang terlihat viral kemarin, itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau misalnya, bukan. Itu termasuk, bagi saya masuk ke tindak pidana. Karena orang lagi, mungkin juga tidak berhadapan dengan prajurit itu, tapi (suporter) diserang,” terangnya.
Baca berita selengkapnya: Tendangan Kungfu Oknum TNI ke Suporter di Stadion Kanjuruhan Jadi Sorotan, Panglima Janji Usut Tuntas
Abiyoso menjelaskan, Operasi Zebra Candi 2022 yang dimulai Senin (3/10/2022) hingga dua pekan ke depan, mengedepankan edukatif dan preventif.
Polisi tidak lagi mengadakan razia stasioner di jalan raya saat melakukan operasi.
"Kita mengedepankan upaya-upaya edukatif, preventif serta pre-emtif," imbuh Abiyoso.
Untuk penindakan, penegakan hukumnya dilakukan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Operasi Zebra Candi 2022 yang digelar bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.
Baca berita selengkapnya: Polisi Sembunyi di Tikungan dan Hentikan Kendaraan di Jalan, Wakapolda: Lapor ke Polda Jateng