Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aremanita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Saat Jenazah Dimandikan Keluar Air dari Mata dan Hidung

Kompas.com - 04/10/2022, 23:13 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sifwa Dinar Artamevia merupakan satu dari Aremanita yang menjadi korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Ibunda Sifwa, Juariyah, mengaku panik ketika mendengar kabar ada kericuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya tersebut.

Terlebih, dia juga mendapat informasi dari tetangga, banyak suporter Arema yang dirawat di Rumah Sakit Wava usai peristiwa tersebut.

Lantaran khawatir dengan kondisi anaknya yang tak kunjung pulang, dia pun memutuskan menuju ke rumah sakit.

Baca juga: Kisah 3 Saudara Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Berstatus Pelajar, Ditemukan dengan Dada dan Wajah Membiru

Kondisi jenazah

Juariyah pun merasa terpukul sat menemukan anaknya sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Apalagi saat mengetahui kondisi jenazah anaknya saat dimandikan keluar air dari mata dan hidung.

"Anak saya meninggal karena gas air mata, keluar air dari mata dan hidung saat dimandikan kemarin," ungkap dia dikutip dari Surya.co.id.

Teman-teman anaknya juga meninggal dalam kondisi mengenaskan dalam peristiwa tersebut.

"Teman temannya meninggal dengan kondisi yang cukup sulit dikenali. Ada yang luka luka di kepala lebam di muka, hitam bibirnya," kata dia.

Baca juga: Kisah Pilu Balita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Diduga Sesak Nafas karena Gas Air Mata

Melindungi satu sama lain

Dia mengungkapkan, anaknya berangkat ke stadion bersama teman-temannya beberapa jam sebelum pertandingan.

Menurut dia, mereka meninggal saat mencoba melindungi satu sama lain di tengah situasi yang mencekam.

"Sifwa anaknya ramah, sopan santun, suka senyum, banyak teman, sampai terkenal baik hati. Gampang bergaul, tidak punya musuh tidak pernah cekcok sama teman atau tetangga, gemar menyapa suka menolong," kata dia.

Warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini hanya bisa meminta doa yang terbaik dari masyarakat kepada anaknya.

Dia berharap, peristiwa ini tidak terulang kembali di sepak bola Indonesia.

"Semoga anak saya yang meninggal bersama para suporter arema lainnya meninggal dalam khusnul khotimah," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Duka Tragedi Arema Vs Persebaya, Aremanita Asal Kedungkandang Malang Tinggalkan Duka Mendalam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com