Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Tewas Dibunuh Adik di Sumba Timur NTT, Diduga karena Berebut Sawah

Kompas.com - 04/10/2022, 22:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pengu Ladu Djawa alias Bapa Fira (46), warga Desa Kambuhapang, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dibunuh adiknya Luta Manu Rara alias Man (43).

Kepala Kepolisian Resor Sumba Timur AKBP Fajar WS mengatakan, kasus penganiayaan berujung pembunuhan disebabkan perebutan hak pembagian tanah sawah antara korban dan pelaku.

"Kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal ini terjadi tadi malam," ujar Kepala Kepolisian Resor Sumba Timur, AKBP Fajar WS, kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022).

Menurut informasi yang didapat kepolisian, keduanya berebut untuk mendapatkan tanah sawah sejak Januari 2021 lalu.

Baca juga: Kronologi dan Motif Ibu 64 Tahun di Sragen Tega Bunuh Anak Kandungnya Sendiri

"Korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga yaitu adik dan kakak kandung walau tidak tinggal serumah lagi," ujar Fajar.

Masalah tersebut berlanjut, hingga pelaku melapor ke aparat desa setempat. 

Karena dilaporkan, korban pun tak terima, sehingga pada Senin (3/10/2022) malam, sekitar pukul 19.30 Wita, korban mendatangi rumah pelaku.

Korban mendatangi pelaku yang sedang duduk di dapur rumah seorang diri karena baru selesai makan malam. 

"Saat bertemu, korban langsung memarahi dan memaki pelaku," ungkap Fajar.

Tak hanya itu, menurut Fajar, korban juga mencabut sebilah parang Sumba yang diselipkan di pinggangnya untuk mengancam pelaku.

Korban awalnya menyerang pelaku dengan mengayunkan parang ke arah pelaku, tetapi tidak tepat sasaran.

Karena tidak mengenai pelaku, korban kembali mengayunkan parangnya untuk kedua kalinya.

Saat itu, Manu Rara terus berupaya menghindar. Pelaku lalu mengambil sebatang kayu alu yang ada didekatnya. Dengan kayu tersebut pelaku menangkis bacokan korban.

"Usai menangkisnya hingga pegangan parang yang dipegang korban patah dan parang itu terlepas dari tangannya," kata Fajar.

Begitu mengetahui parang di tangan korban terlepas, pelaku balik memukul korban menggunakan kayu alu tersebut ke arah pinggang korban.

Tidak puas, pelaku kembali memukuli korban dengan kayu alu tersebut dan mengenai punggung korban hingga korban jatuh telungkup di bale-bale dapur. 

Melihat korban sudah jatuh, pelaku kembali memukul korban sebanyak dua kali secara beruntun dan mengenai kepalanya.

Baca juga: Motif Ibu di Sragen Bunuh Anak Kandung, Malu karena Korban Pernah Masuk Penjara

Bagian kepala korban mengalami luka robek dan mengeluarkan darah, hingga meninggal dunia di tempat kejadian.

Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu, lantas melapor ke Kepolisian Sektor Lewa

Usai menerima laporan, polisi pun turun ke lokasi kejadian mengamankan barang bukti dan olah tempat kejadian perkara.

"Anggota kita langsung  menangkap pelaku dan dari hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya," ujar dia.

Saat ini, pelaku telah ditahan di Polsek Lewa untuk proses hukum lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com