Balai peregongan tidak menggunakan logam tetapi akar berebat yang diikat ketika basah.
Ikatan akar berebat ini dimaknai masyarakat sebagai pemufakatan dini.
Konflik bisa diatasi selagi masing pihak masih lunak (basah seperti akar berebat) kalau sudah kaku (akar kering) sulit dirukunkan.
Selanjutnya Dul Mulok sebagai pertunjukan seni teater Melayu dengan pembacaan syair.
Baca juga: 100 Siswa di Jayapura Merajut Noken, Melestarikan Warisan Budaya Dunia dari Papua
Kesenian ini bermula dari Riau dan Palembang, tapi telah dikemas dalam pertunjukan manajemen lokal khas Belitung.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie berharap, pengukuhan warisan budaya tak benda akan memperkuat identitas lokal suatu daerah, sehingga bisa menjadi daya tarik dalam pengembangan ekonomi pariwisata.
"Nilai-nilai kearifan lokal kita yang harus dijaga dan diterapkan pada generasi penerus," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.