Mendengar itu, Uma langsung ke rumah ayahnya melewati sungai yang sedang banjir untuk memastikan keberadaan ayahnya. Ketika tiba di rumah ayahnya, Uma hanya bertemu dengan ibunya.
Kepada Uma, Ngana mengaku kalau Hingu belum pulang. Uma langsung meminta bantuan tetangga dan kerabat untuk mencari Hingu.
Sekitar pukul 20.53 Wita, salah satu warga, Nyuku Lindi Tanah alias Hudang menemukan Hingu dalam keadaan meninggal dengan posisi terapung.
Hudang lalu memanggil warga yang sementara mencari Hingu untuk ikut membantu mengangkat Hingu dari dalam sungai. Saat itu banjir sudah mulai surut. Jenazah Hingu dievakuasi dari kedalaman air sebatas dada orang dewasa.
Baca juga: Video Viral Pria Pukul Perempuan di Pantai Kelapa Lima Kupang, Sempat Dilerai Warga
Petugas medis dari Puskesmas Malahar sempat melakukan visum luar dan tidak ditemukan tanda-tanda trauma pada tubuh korban.
Hasil visum dokter menyatakan penyebab Hingu meninggal murni karena tenggelam. Pihak keluarga menerima penyebab meninggalnya Hingu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.
"Korban ini diduga meninggal karena tenggelam dan tidak bisa berenang karena usia yang sudah lansia dan arus sungai yang deras menyebabkan korban kelelahan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.