Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Blora Ini Minta Maaf karena Diduga Pungli, padahal Warga Terima BLT BBM Secara Utuh

Kompas.com - 04/10/2022, 14:26 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Soekirno, seorang Kepala Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah meminta maaf di hadapan warganya karena diduga melakukan pungutan liar (pungli) bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM).

Peristiwa tersebut disaksikan oleh tim sapu bersih pungutan liar (saber pungli) yang terdiri dari pihak kejaksaan, pihak kepolisian, aparat TNI, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) kabupaten Blora, hingga jajaran inspektorat di Balai Desa Ngampon pada Selasa (4/10/2022).

Soekirno menjelaskan pihaknya dianggap oleh dinas PMD telah memotong BLT BBM untuk keperluan periksa kesehatan.

Baca juga: Proses Pemberhentian Sekdes Banyuasin yang Diduga Minum Miras Berjalan Lambat, Padahal Kades Janjikan 10 Hari

Sebab, sewaktu pembagian BLT BBM pada 15 September 2022 lalu, juga berbarengan dengan kegiatan posbindu (pos binaan terpadu) di balai desa tersebut.

"Bu Yayuk Kepala PMD bilang kalau di sini dicurigai memotong BLT untuk keperluan periksa kesehatan," kata Sukirno saat ditemui wartawan di balai desanya, Selasa (4/10/2022).

Menurutnya, setiap ada kegiatan posbindu, warga yang merasa kondisi tubuhnya tidak sehat, berbondong-bondong mendatangi balai desa untuk memeriksa tubuhnya.

"Padahal yang periksa itu tidak hanya warga yang mendapatkan BLT, yang datang untuk memeriksa kesehatan ya warga-warga yang badannya kurang enak," terang dia.

Pada waktu itu, Soekirno juga tidak berada di balai desa dan sedang berada di Rembang untuk tes meningitis.

Meskipun dirinya merasa tidak melakukan pungli, tetap saja ia meminta maaf kepada warganya dan menerima surat teguran dari pihak inspektorat.

Baca juga: Gaduh Kades di Banyumas Diduga Berbuat Asusila, Perangkat Desa Pilih Mogok Kerja

"Ya biasa memang resiko kepala desa, mau ada baik atau jelek itu tetap nama kepala desa dibawa, memang saya akui salah, kok ada kegiatan itu saya enggak ada di tempat," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) bernama Mariyah mengatakan dirinya mendapatkan BLT BBM secara utuh. "Tidak ada potongan uang BLT BBM," ucap dia.

Dirinya pun mengakui waktu itu memang membawa uang Rp 15.000 untuk memeriksa kondisi tubuhnya karena bertepatan dengan kegiatan posbindu.

"Tiap bulan saya ikut posbindu, bayar Rp 15.000, dan warga yang ikut posbindu bawa uang sendiri dari rumah," kata perempuan berusia 71 tahun tersebut.

Dalam kesempatan itu, selain menyaksikan permintaan maaf, pihak inspektorat juga memberikan surat teguran kepada kepala desa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com