JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim dokter yang selama ini memantau kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe telah menyiagakan beberapa peralatan medis yang berguna untuk memantau perkembangan kondisinya.
Hal ini dilakukan atas nasihat dari dokter spesialis penyakit dalam yang selama ini menangani Lukas Enembe.
"Alat yang sudah ada dipasang semua yang berhubungan dengan kedaruratan, bahkan mobil ambulans sudah kami siapkan mulai besok (4/10/2022)," ujar Anthon Mote yang merupakan dokter pribadi Lukas Enembe, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Komnas HAM Beberkan Alasan Kunjungi Kediaman Lukas Enembe di Papua
Menurut dia, kondisi kesehatan Lukas Enembe masih belum stabil karena dia ikut memantau langsung pemberitaan mengenai kasusnya yang tengah diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu, dikatakan Mote, berdampak pada psikologis Lukas Enembe yang akhirnya mempengaruhi tensi.
"Beliau secara tidak langsung ikut memantau situasi sehingga secara tidak langsung megganggu psikologi dan berpengaruh pada kesehatan," kata dia.
Baca juga: Ungkap Kondisi Kesehatannya, Lukas Enembe: Ini Stroke, Bukan Main-main
Selain itu, Mote juga mengungkapkan bahwa sudah ada sampel darah yang dikirim ke Jakarta untuk mengetahui kondisi jantung dari Lukas Enembe.
"Sampel untuk jantung terpaksa kami kirim ke Jakarta karena beliau pernah mengalami kebocoran jantung," ungkap dia.
Sebagai informasi, Lukas Enembe sejak 5 September 2022 telah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Selain dicekal ke luar negeri, beberapa rekening sebesar Rp 71 miliar yang diduga terkait dengan Lukas Enembe telah diblokir oleh PPATK.
KPK telah memanggil Lukas Enembe sebagai tersangka pada 12 September lalu namun ia tidak hadir karena sakit.
Baca juga: Diperiksa sebagai Saksi, Pramugari Jet Pribadi Mengaku Ditanya soal Penerbangan Lukas Enembe
Kemudian KPK telah mengirim surat panggilan kedua kepada Lukas Enembe agar yang bersangkutan hadir untuk diperiksa di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada 25 September 2022 dan ia kembali tidak hadir karena alasan kesehatan.
Pihak Lukas Enembe juga sudah mengajukan permohonan agar KPK memberikan izin kepada yang bersangkutan untuk berobat ke Singapura.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.