Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Polisi Operator Senjata Pelontar Diperiksa Propam Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 18:59 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, sebanyak 18 polisi diperiksa terkait kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 125 orang suporter sepak bola.

Para polisi tersebut bertanggung jawab sebagai operator senjata pelontar saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). Mereka diperiksa sebagai saksi.

"Sudah ada 18 orang anggota yang diperiksa. Mereka tanggung jawab sebagai operator senjata pelontar," kata Dedi dalam konferensi pers di Mapolresta Malang, Senin (3/10/2022).

Seluruh anggota Polri itu telah dimintai keterangan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Baca juga: Bareskrim Periksa Direktur PT LIB hingga Ketua PSSI Jawa Timur Terkait Tragedi Kanjuruhan

Diperiksa pula, polisi yang pada saat kerusuhan terjadi menjabat sebagai manajer pangamanan.

"Dari pangkat perwira sampai perwira menengah (pamen). Sedang didalami," kata dia.

Polisi juga memeriksa Direktur PT Liga Indonesia Baru hingga ketua PSSI Jawa Timur.

"Saksi lain adalah Ketua Panpel Arema dan Kadispora Jatim. Insya Allah akan dimintai keterangannya hari ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi memastikan, sebanyak 125 korban meninggal dalam tragedi di Kanjuruhan telah diidentifikasi dan dibawa pulang oleh keluarga.

Identifikasi dilakukan tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) dan Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Dedi memastikan bahwa sudah tidak ada lagi jenazah yang berada di rumah sakit. Keluarga telah membawa pulang seluruh jenazah.

Hingga hari ini, ia menegaskan bahwa berdasarkan data terbaru, sebanyak 455 orang menjadi korban dari Kerusuhan Kanjuruhan.

Baca juga: Pemerintah Harap Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Dianggap Ganti Rugi

"Siang ini sementara dari tim DVI adalah 125 orang. Luka berat 21 orang. Luka ringan 304 orang. Update ada 455 orang," ujarnya.

Data itu diklaim berdasarkan koordinasi antara Inafis, DVI, serta perhimpunan kedokteran forensik.

"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan labfor untuk identifikasi terduga pelaku perusakan baik dalam stadion dan luar stadion," ujarnya.

Kerusuhan yang berujung pada tewasnya ratusan suporter Arema FC terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Menurut polisi, kebanyakan korban meninggal akibat berdesakan setelah aparat melontarkan gas air mata ke arah tribune. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com