Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Terapkan Materi Pemahaman Wawasan Kebangsaan, Disdik Jabar Dapat Apresiasi dari Lemhannas

Kompas.com - 03/10/2022, 16:54 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) mendapatkan apresiasi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia (RI) terkait materi pemahaman wawasan kebangsaan di lingkungan pendidikan Jabar.

Menurut Lemhanas, program pemahaman wawasan kebangsaan itu layak ditiru oleh seluruh provinsi se-Indonesia.

Untuk diketahui, Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar telah menerapkan praktik pembumian Pancasila di sekolah, baik itu melalui kurikulum, program, dan kegiatan.

Praktik tersebut diterapkan melalui kurikulum Antiradikalisme-Terorisme dan kurikulum Antikorupsi untuk sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan, pembumian Pancasila pada pelajar akan terus ditekankan pihaknya agar terwujud kemanusiaan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kami juga menerapkan paham ini sampai ke tingkat SD dan SMP. Bahkan, di tingkat SD, pola-pola membumikan Pancasila dibentuk dalam berbagai permainan yang sifatnya tradisional,” katanya.

Baca juga: Upaya Jokowi Menekan Angka Stunting dan Target Generasi Emas

Seperti diketahui, Indonesia akan memasuki generasi emas pada 2045. Pada momen ini, peran dari siswa maupun siswi, khususnya pelajar SMA, SMK, dan SLB sangat dibutuhkan.

Meski demikian, Dedi tak menampik jika dalam praktik pembumian Pancasila pada era digitalisasi memiliki tantangan tersendiri.

Selain intoleransi, radikalisme, dan terorisme, kata dia, tingkat kesopanan dalam berselancar di dunia maya juga perlu diperhatikan siswa dan siswi.

Pasalnya, tingkat kesopanan netizen Indonesia saat ini telah menempati posisi paling rendah di Asia Pasifik.

"Banyak terjadi misinformasi dan hoaks yang sulit dibendung. Tingkat kesopanan kita cenderung mulai terkikis," ujar Dedi.

Oleh karena itu, lanjut dia, Disdik Jabar sudah menerapkan kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme serta kurikulum Antikorupsi.

Baca juga: Jawa Barat Unggul dalam Menerapkan Pendidikan Antikorupsi

Selain itu, sebut Dedi, Disdik Jabar juga membentuk sekolah-sekolah toleran dengan mengajarkan siswa dan siswi agar mampu memilah berita hoaks.

Penerapan yang dilakukan Disdik Jabar termasuk dengan menggulirkan program Tujuh Harkat.

Tujuh Harkat dikemas dengan berbagai tema praktik baik yang setiap hari berbeda. Pada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu, diisi dengan praktik baik khas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com